2# Stupid Things

1K 133 11
                                    


Sebagai seorang pelajar di sekolah menengah, bangun pagi dan bersiap ke sekolah merupakan rutinitas yang harus dilaksanakan, terlepas dari rasa ikhlas atau tidak dalam melakukannya.

Hal yang beda harus dirasakan oleh Gaara pagi. Sudah 10 menit laki-laki bertato norak itu duduk manyun di ruang tamu keluarga Hyuuga.

"Aduh, maaf ya Gaara. Hinata membuat menunggu" kata seorang wanita paruh baya sambil meletakkan segelas susu stroberi dan sepiring potongan besar strawberry cake.

"Gak masalah, Tante" kata Gaara langsung membasuh tenggorokannya dengan susu stroberi hangat buatan ibu Hinata.

"Tidak biasanya ia lama begini" sambung Hotaru –ibu Hinata- sambil memandang ke lantai dua, tempat kamar Hinata berada.

"I'm so soorryyyy, bebyyyyy..." Hinata berlari menuruni tangga sambil berusaha memasang ransel putihnya.

Keluarga Hinata sudah terbiasa dengan teman-teman Hinata, termasuk Gaara. Awalnya, Ibu Hinata memanggil Gaara dengan panggilan beby, istri Hyuuga Hiashi itu sempat mengira nama asli Gaara adalah beby karena seluruh teman-teman perempuan Hinata juga memanggil Gaara dengan panggilan beby tapi kebiasaan Hotaru yang satu itu tak berlangsung lama. Guess what? Nggak ada hal lucu yang berlangsung lama selama Hyuuga Neji masih hidup bahagia di dunia ini.

"Hinata, lain kali jangan membuat Gaara menunggu"

"Hinata telat bangun, Ma. Ayok Beib.." Hinata mengajak Gaara untuk segera meninggalkan ruang tamu dan bergegas menuju ke sekolah.

"Tapi..." Gaara tampak tak rela meninggalkan ruang tamu tempatnya menunggu. Mulutnya masih penuh dengan strawberry cake dan di tangannya masih ada setengah gelas susu stroberi.

"Ayo, nanti kita terlambat" Hinata menarik lengan Gaara.

"Tapi susunya, kuenya..." Gaara memohon belas kasih Hinata.

"Tinggalkan saja" Hinata tetap berusaha menyeret Gaara.

"Tanteeee..." kali ini Gaara memohon pengertian Hotaru.

"Hinata. Biarkan Gaara menghabiskan susunya dulu" Hinata melepaskan tangannya dari lengan Hinata. Sementara itu, Gaara segera meneguk habis segelas susu stroberi yang ada di hadapannya.

"Kuenya.." Gaara kembali memandang kue stroberi yang masih belum habis setengah.

"Nanti aja. Simpan di kulkas, sepulang sekolah kamu bisa makan ke sini lagi" Hinata kembali menyeret Gaara.

"Sebentar ya, Gaara. Tante ambilkan kotak bento dulu"

Gaara keluar dari kediaman Hyuuga dengan senyum yang tak bisa ia sembunyikan, ia tidak begitu memperdulikan kotak bento warna pink motif Hello Kitty yang bersemayam diantara buku-buku di dalam tasnya.

"Mobil kamu mana, beby?" tanya Hinata shock tak mendapati mobil merah yang biasa Gaara gunakan.

"Ini kan cuma ke sekolah, makanya aku pake-"

"Motor vespa penghuni museum ini lagi?" tanya Hinata sedikit menaikkan nada suaranya.

"Kamu kan tahu, aku gak pake mobil kalau ke sekolah" jawab Gaara santai menaiki motor jadulnya yang lebih menyerupai mesin fogging saat mesinnya dinyalakan.

"Tunggu bentar. Aku ke dalam ngambil kunci mobilnya Papa. Masa-"

"Sekolah itu bukan mall. Pake motor limited kayak gini juga bisa sampe ke sekolah. Ayo naik!" perintah Gaara menyalakan mesin motor antiknya.

AdiksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang