Warning : Kata-kata kasar -Umpatan- terdapat didalam bagian ini. Jika dianggap tidak baik harap di skip saja.
Happy reading~
-00-
"Kita bertemu lagi ya, Im Yoona."
"Soo..."
Seringaian licik terukir di bibir Soo dengan perlahan. Itu adalah ekspresi menawan yang paling mengerikan. Yoona nampak kesusahan bernafas karna cengkraman Soo dilehernya yang cukup kuat.
"Jisoo-ya, a-apa yang kau lakukan?" Jihyo bertanya dengan terbata-bata. Ia terlihat sedikit takut melihat Soo namun ia juga lebih khawatir melihat Yoona. Bukannya memberontak Yoona malah tersenyum menatap Soo balik.
"Ahhkk... Jadi k-kau yang di maksud Jihyo, Soo." Soo menggertak, ia melepas cengkraman nya pada leher Yoona kemudian beralih menarik tengkuk nya dan menggiringnya menuju ke tempat yang lebih sepi.
Gerakan Soo yang membawa Yoona dengan secepat kilat tak dapat Jihyo imbangi, ketika Soo sudah sampai di tempat tujuannya dalam hitungan detik Jihyo justru harus berlari jauh agar tak kehilangan mereka.
Soo dorong tubuh Yoona hingga tersungkur di atas rerumputan sementara ia menatap wanita itu tajam. Iris hitamnya yang tadi hitam kelam berubah menjadi semerah darah. Yoona meringis, lalu ia menatap Soo dengan ekspresi sebaliknya. Wanita itu malah tersenyum melihat Soo yang tengah bergejolak dihadapannya.
"Kau sama sekali tidak berubah Soo-ya. Aish, kudengar dari Jihyo kau juga menyapa Nayeon dengan cara yang sama bukan. Bagaimana bisa kau mencengkeram leher seseorang ketika pertama kali bertemu. Apa begitu caramu melepas rindu eoh?" Ujarnya, Yoona bahkan tak menghiraukan tatapan dingin Soo yang menusuk.
"Beraninya kau." Satu kalimat dari Soo berhasil membungkam mulut Yoona. Wanita itu meneguk ludahnya dengan susah payah dan mengulum senyum terpaksa.
"S-Soo-ya... Mengenai kejadian itu a-aku...-"
"Ingat kataku sebelumnya. Aku akan membunuh kalian jika aku menemukan kalian lagi muncul dihadapan ku." Potong Soo, mendengar itu membuat Yoona sedikit memperbaiki posisi duduknya dengan mundur beberapa kali. Ia tengah waspada jikalau Soo tiba-tiba langsung mematahkan lehernya.
"Aigoo, Soo-ya... Sejak kapan kau menjadi sangat pendendam pada temanmu sendiri." Kekeh Yoona berusaha mencairkan suasana. Tatapan tajam Soo membuatnya bergidik ngeri, ia merasa seperti sedang dikuliti.
"Aish Jinja?! Aku tau, aku tau jika kami salah t-tapi Soo. A-aku...-"
"Omong kosong!" Soo mengangkat sebelah tangannya guna melayangkannya pada Yoona namun belum sempat itu terjadi Jihyo datang entah dari mana dan memeluk Yoona. Keduanya memejamkan mata mereka erat-erat, Soo sendiri menghentikan gerakan tangannya seketika itu.
"Minggir! Minggir ku bilang!"
"Andwae! Jisoo-ya kumohon..." Lirih Jihyo yang tengah memeluk Yoona. Soo menghembuskan nafas kasar kemudian mengepalkan tangannya. Ia mundur selangkah sembari menatap mereka dengan angkuh.
"Dengar Park Jihyo, dia bahkan tau jika aku tidak akan pernah bisa mentolerir seorang pengkhianat." Yoona meringis mendengar ucapan Soo. Ia tak pernah tau akan bertemu dengan Soo hari ini, hal itu jauh dari prediksinya. Ia berkelana kesana kemari dan hidup di dunia manusia karna menghindari Soo. Ia sangat mengerti jika gadis itu kecewa karena kesalahannya dimasa lalu.
"Aku bisa jelaskan." Ujar Yoona, Jihyo menatapnya kemudian beralih menatap Soo dengan tatapan memohon. Hal itu membuat Soo menghela nafas dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Meets Evil [Vsoo]
RandomKepakan sayap hitam mu, kau iblis yang tebarkan pesona layaknya malaikat. Dengan sejuta pesona darimu membius diriku. Aku datang, bahkan jika kau tak ingin aku tak peduli. Biar aku melangkah lebih dekat. Hisap darahku, aku milikmu malam ini. Setiap...