PERVASIVE || TAENNIE

chapter 1

Hingar bingar begitu terasa di gedung berlantai 12 itu. Salah satu desaigner papan atas menggelar fashion week  yang dihadiri orang-orang penting.

Dan juga ada sekitar 30 model yang akan menunjukkan talentanya di atas catwalk, dibalut dengan gaun yang indah nan mewah itu. Mengingat desaignernya adalah yang terbaik di negara itu.

"Dan yang terakhir kami persembahkan...Jennie"ucap sang pemandu acara. Suara tepukan menggema di seluruh gedung itu.

Siapa yang tidak tahu Jennie, model yang sangat terkenal itu. Bagaimana ia berlenggang indah di atas catwalk membuat siapapun yang melihatnya akan dibuat takjub oleh kecantikan dan body seksinya itu.

Jennie menggunakan gaun indah namun dibuat dengan kesan simple. Gaun bewarna merah muda itu begitu serasi dengan mutiara yang menghiasi permukaan gaun tersebut. Belahan di sekitar paha kirinya menambah kesan sexy. Tidak diragukan lagi bakat seorang Jennie Kim.

Karena pesonanya itu, kerap kali ia digoda oleh lelaki hidung belang yang bermoduskan harta.

Oh shit...Jennie bukan wanita seperti itu. Lagian Jennie sudah berkeluarga. Ia memiliki suami yang tampan dan kaya sehingga ia tidak perlu menjual dirinya pada para lelaki yang memiliki tingkat ke-birahan yang tinggi.

Setelah acara selesai Jennie segera bergegas pulang, sudah hampir jam 11 malam. Ia takut suaminya khawatir.

***

Di sisi lain, seorang laki-laki sedang tampak cekatan mengajari anak sulungnya untuk mengerjakan tugas sekolah.

"Appa, apa maksudnya kalimat ini "if you try hard, you will get everything" aku tidak mengerti. Bisakah appa membantuku?"tanya anak berumur 4 tahun itu dengan wajah polosnya. Wajahnya mengisyaratkan bahwa ia begitu banyak menyimpan pertanyaan untuk dilontarkan pada ayahnya.

"Itu artinya..jika siapa berusaha dengan keras maka ia akan medapatkan apapun yang ia inginkan"Taehyung mengacak rambut anaknya karena merasa gemas dengan kepolosan darah dagingnya itu.

Taehyung begitu akrab kedua anaknya itu. Hal ini disebabkan selama ini yang megurus anaknya adalah Taehyung. Ia bisa memaklumi kesibukan Jennie selama ini, ia tidak bisa mengubur impian istrinya itu. Walaupun, resikonya Jennie jadi sering pulang larut malam.

Taehyung sendiri merupakan pemilik saham dari sebuah restoran cepat saji di korea. Taehyung memutuskan untuk mengandalkan Jimin sebagai pengelola restoran itu. Taehyung  tidak tega menelantarkan anak-anaknya.

Jimin sendiri merupakan sahabat Taehyung. Jimin sudah bertunangan dengan wanita blasteran australia yang bernama Rose.

Jimin merupakan lulusan S2 bidang marketing, sehingga tidak salah Taehyung memilihnya.

Taehyung ingin fokus merawat kedua anaknya. Hanya terkadang jika ada masalah barulah Taehyung datang ke restoran tersebut untuk menyelesaikannya.

"Hoam..Appa, kenapa eomma pulang?"tanya anak itu yang sesekali menyembunyikan rasa kantuknya itu. Anak itu belum bisa tenang jika ibunya belum pulang. Terkadang ia merasa sedih, karena ia merasa kebersamaannya dengan sang ibu merupakan hal yang langka baginya.

"Sebentar lagi, sayang"Taehyung mencium kening anak itu. Benar-benar ia sangat menyayangi anaknya itu. Didekapnya tubuh mungil itu sesekali diusapnya rambut anak itu halus.

Ditengah momen berharga anak dan ayahnya itu, suara bel menghentikannya.

"Appa itu pasti eomma"anak itu tau bahwa yang berada di luar itu adalah ibunya. Dengan semangat ia berlari ke arah pintu untuk menyambut orang yang paling di cintainya itu.