chapter 12

546 67 25
                                    

Wanita dengan pipi gembul seperti mandu tengah menyelami alam mimpi. Setelah tadi ia berjuang melawan rasa sakitnya. Sang suami merasa iba pada wanita itu. Setelah mendengar penjelasan dari sahabatnya yang merupakan seorang dokter, istrinya tidak bisa berjalan normal. Untuk sementara, istrinya harus menggunakan kursi roda.

Taehyung menghampiri Jennie yang sedang terlelap. Ia duduk di tepi ranjang sembari mengelus surai hitam nan lebat milik wanita yang saat ini harus ia lindungi. Tangannya turun ke pipi gembul itu. Bersamaan dengan itu, air mata memaksa keluar dari manik kecoklatan yang indah itu.

"Jen..apa yang sebenarnya terjadi padamu?" Taehyung membuka obrolan sepihak. Ia seolah-olah berbicara pada Jennie yang tengah tertidur.

"Kau tahu, setiap aku melihat engkau bersedih saat itu juga aku merasa telah jatuh dari ketinggian yang menyebabkan jasadku remuk. Setiap aku melihat wajah kesakitanmu, saat itu juga aku merasa bagai ditusuk-tusuk pisau yang amat tajam. Aku tidak kuat jen, aku mohon selamatkanlah aku. Selamatkan aku dengan gummy smile mu, selamatkan aku dari canda tawa yang seolah-olah mengitari rongga telingaku yang amat terdengar halu. Aku rindu engkau Jennie. Jennie ku adalah Jennie yang kuat, yang bisa berdiri di bawah kaki sendiri, Jennie yang berani melawan sesuatu yang menurutnya tidak adil, dan Jennie yang berani menghadapi takdir dan masalah yang datang silih berganti" Taehyung mengakhiri kalimatnya, sedetik kemudian ia menghapus airmata yang Jennie benci itu. Jika Jennie melihat Taehyung menangis maka Jennie tidak akan segan untuk menangis juga.

Merasa ada tangan lembut bak sutra membelai halus pipi mandu nya, ia segera membuka mata, menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke dalam mata kucingnya.

"T-tae..k-kau di-sini..?" Tangan Jennie menggapai tangan Taehyung yang ada di pipinya.

"Tae..aku t-takut..aku ta-kut bagaimana aku tidak bisa berjalan selamanya, itupun hanya kemungkinan kecil. Dan kau pernah dengar kata Eunwoo jikalau ini terus berlanjut tanpa ada perlawanan dariku, maka akibat terburuknya aku akan meninggalkan suami dan anak-anakku...aku takut Tae..hikss...hiksss"

Taehyung mendekap tubuh Jennie sembari membisikkan untaian-untain yang niscaya dapat menenangkan Jennie. Taehyung tak ingin Jennie pesimis, Taehyung akan mengusahakan segala cara agar Jennie terbebas dari belenggu iblis yang entah karena apa dan entah kesalahan apa yang pernah Jennie lakukan hingga seseorang dengan teganya melakukan ini semua pada Jennie.

"sst..udah ya jangan nangis, kita hadapi semua ini bersama. Aku yakin kamu pasti sembuh. Aku akan melakukan berbagai cara agar kamu bisa sembuh. Dan satu lagi, jangan pernah mengucapkan kalimat keramat itu lagi, karena akan ku pastikan tidak akan terjadi sesuatu sama kamu" Taehyung mencium kening istrinya, sedangkan Jennie, ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya.

"hmm.." Taehyung berdehem sebentar. kemudian melanjutkan kalimatnya.

"sekarang kamu makan ya, aku sudah membuatkan bubur untuk kamu" Taehyung menggendong istrinya, kemudian ia bawa tubuh mungil itu ke ruang makan karena dibawah ada Lisa dan Ha Joon sedang menunggu.  Beda dengan mereka Hae Won saat ini tengah terlelap di ranjang bayinya. Entah mengikuti kebiasaan siapa, anak itu betah untuk tidur walau sampai berjam-jam lamanya. mungkin ia mengikuti jejak Yoongi ajhussi yang tak lain tak bukan merupakan sahabat Taehyung dan juga Jennie.

                                                                                     ***

sementara disisi lain, kini seorang pria tengah berkutat pada barang-barang yang tidak diketahui fungsinya, atau hanya sebagian orang yang tahu mengenai benda itu. sembari mengucapkan mantra-mantra yang artinya pun tidak diketahui. Benda itu semacam benda yang digunakan saat melakukan ritual. Ritualnya pun semacam ritual perjanjian antara manusia dan makhluk ghaib.

PERVASIVE || TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang