chapter 3

814 94 8
                                    

"Lo kenapa, yeon?" Tanya Jennie yang kini shock kala Nayeon menghentikan mobilnya mendadak.

"G-gue nggak apa-apa, gue minta maaf, ya. G-gue lagi nggak fokus" Nayeon mengatur nafasnya. Bukan hanya Jennie, Nayeon juga shock dengan apa yang mereka alami.

Setelah beberapa saat, Nayeon kembali menjalankan mobilnya. Namun, raut wajah Nayeon mengatakan hal lain. Nayeon juga masih memikirkan perkataan Jennie tentang masa lalunya.

Kini mobil yang dikendarai Nayeon sudah terpakir di halaman sebuah studio terkenal di Korea.

Nayeon keluar dari mobil disusul Jennie disampingnya. Mereka memasuki studio untuk sebuah pemotretan.

Mereka memasuki make up room untuk mempersiapkan penampilan mereka, agar terlihat perfect di depan kamera.

Setelah 1 jam, mereka tampak sudah terlihat cantik dengan make-up yang sangat natural dan juga dengan balutan kostum indah yang tampak membuat mereka menjadi seorang putri.

Nayeon menghampiri Jennie yang tampak sedang memikirkan sesuatu.

"Mikirin apa, Jen?"Tanya Nayeon sembari memegang pundak mulus Jennie.

"Nggak mikirin apa-apa, kita harus segera memulai pemotretannya. Ayo!"Jennie langsung berdiri dan menggenggam tangan Nayeon untuk segera keluar dari ruangan itu.

"Oke, mari kita mulai!"ucap sang Fotografer.

"Kita mulai dari Jennie"

Jennie segera berpose dengan background merah merekah yang menambah kesan tegas dan memikat itu.

"1..2...3"Jennie berpose dengan tangan yang memegang dagu dengan posisi Jongkok menambah kesan sexy pada dirinya.

"Wow...fantastic Jennie...you're so beautiful"puji sang fotografer.

"Thank you"jawab Jennie. Ia juga bangga melihat hasil jepretan sang fotografer yang berhasil menangkap pesona Jennie.

"You're welcome, sweetheart"tepat di kata"sweetheart"sang fotografer mengelus bahu Jennie dengan raut yang sangat menjijikan.

"Maaf, saya harus beristirahat"ucap Jennie menghempas tangan sang fotografer yang bertengger di bahu milik suaminya itu.

Ya, Jennie sudah menikah. Itu sebabnya, seluruh tubuh Jennie hanya milik Taehyung seorang.

Jennie yang sadar dengan kelakuan fotografer tadi, langsung menghindar dan segera pergi dari tempat itu.

Ia pergi ke taman belakang untuk menjernihkan pikirannya.

Ia berlari sangat jauh dari lokasi pemotretan. Ia masuk ke dalam hutan yang tak jauh dari taman belakang studio tersebut.

Ia duduk di sebuah batang pohon yang sudah tumbang itu.

"Hei, apa kabarmu?"Tanya Jennie kala melihat seorang perempuan berdiri tak jauh dari batang pohon yang sekarang ia duduki.

"Kau masih mengingatku, Jennie?"tanyanya dingin.

"Tentu saja Mina. Aku telah berbuat salah terhadapmu. Maafkan aku, ya"

Mina tidak menjawab, hanya saja ia mengangguk dan itu membuat Jennie senang.

"Oh, ya mina! Kau sekarang tinggal dimana?"tanya Jennie dengan gummy smile andalannya.

"Tempat yang jauh"jawabnya datar.

"Aku ingin main ke rumahmu. Bersama suami dan anak-anakku. Boleh, kan?"

Hanya anggukan yang di dapat Jennie.

PERVASIVE || TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang