BERDAMAILAH DENGAN TAKDIR

450 24 0
                                    

Trouble is  a friend

"cara terbaik untuk melanjutkan hidup adalah dengan berani menghadapi masalah"

Di Rumah Alila🏠

Jam menunjukan pukul 08. 10 malam.  Semenjak pulang sekolah, Alila memilih untuk berdiam diri di kamarnya membuat bu Atin sangat khawatir kepadanya.

Tok tok tok tok

"Assalamu'alaikum, nak boleh mama masuk ke  kamar kamu? " Tanya bu Atin saat tiba di depan kamar Alila

Alila yang sedari tadi merenung sambil menangis kaget mendengar ibunya mengetuk pintu. Alila menyeka air matanya lalu mempersilahkan mamanya untuk masuk ke kamarnya.

"Wa'alaikumussalam, eh mama masuk aja mah, Alila kayak bukan anak mama aja." Jawab Alila tersenyum menyembunyikan kesedihannya

"Takut ganggu kamu sayang." Balas bu Atin duduk di samping Alila di atas tempat tidurnya.

"Mama kapan pulang dari toko?." Tanya alila

"Dari tadi sayang, sebelum magrib mama udah pulang,  kamu sih dari tadi nggak turun-turun, mama sangat khawatir sama kamu." Jawab bu Atin menatap Alila khawatir

"Maaf yah udah bikin mama khawatir." Balas Alila memeluk mamanya.

"Nggak apa-apa sayang. Kamu kok tumben di kamar terus, kamu ada masalah?  Coba cerita ke mama." Ucap bu atin melepaskan pelukan Alila lalu memegang pipinya untuk melihat wajahnya lekat.

Alila hanya menggeleng lalu menundukan wajahnya agar kesedihannya tidak terlihat. Tapi bu Atin mengangkat kembali wajah anak gadisnya itu, menatap matanya dalam-dalam. Mata Alila begitu sembab, terlihat jelas bahwa dia sedang menangis.

Di perlakukan seperti itu oleh mamanya, Alila tidak bisa lagi menyembunyikan kesedihannya. Alila langsung memeluk mamanya dan menangis sekeras-kerasnya.

"Nak sebenarnya kamu kenapa?" Tanya bu Atin mengelus-elus rambut anaknya itu.

Hiks hiks hiks hiks

Alila hanya menangis dan terus memeluk ibunya erat-erat.

"Sayang... Ayo curhat ke mama, jangan sembunyikan dari mama. Tidak biasanya anak mama tidak curhat sama mama, kamu selalu cerita masalah kamu, kok sekarang tidak lagi?" Bu Atin semakin khawatir .

Setelah curhat kepada Allah swt, Alila memang selalu curhat kepada bu Atin. Dia tidak pernah menyembunyikan masalahnya sendirian, selalu menceritakannya dan  meminta solusi dari bu Atin, tapi sekarang Alila bahkan mendiamkannya.

Alila melepas pelukannya dan menatap ibunya dengan tatapan sendu.

"Ayo cerita ke mama." Lanjut bu Atin

Alila mulai membuka mulutnya untuk bersuara.

"A..a.. Alila tadi punya masalah di sekolah mah, hiks hiks hiks.. Bahkan Alila di panggil ke kantor karna punya masalah. Mama tahu kan kalau Alila tidak pernah ke kantor karna ada masalah.. Hiks hiks hiks.. Alila tidak habis pikir aja, baru dua hari masuk ke sekolah baru sudah punya masalah..hiks hiks hiks .. " Alila mengambil nafas pelan lalu melanjutkan ucapannya.

"Tadi di kelas ada yang berantem mah, aku di tuduh katanya akulah penyebabnya. Padahal aku nggak tau mah, aku aja tadi baru datang sekolah udah di sebut-sebut, hiks hiks sakit mah. Yang lebih sedih lagi, aku melihat langsung kekerasan dengan mata kepalaku sendiri, mereka saling adu tinju satu sama lain. Mama tahu kan kalau Alila tidak paling bisa melihat hal yang seperti itu.. Hiks hiks hiks". Jawab alila panjang lebar sambil terus meneteskan air mata

PERSAHABATAN TAK TERDUGA | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang