MASALAH BARU

352 23 7
                                    

"Mengingat mu adalah ujian bagiku. Merindukanmu termaksud hal yang tersulit bagiku. Berusaha Menjaga cinta ini agar selalu mencintai-Nya daripada mencintai makhluk ciptaannya. Engkau membuatku sadar akan arti perjuangan ,yang selalu di landa cobaan dan tangisan. Engkau makhluk ciptaannya yang telah berhasil merebut hati yang rapuh ini dan dalam diam adalah caraku untuk mencintaimu. Sujud dan doa menjadi senjataku di saat merindukanmu. Berharap kepada-Nya untuk di persatukan dengan mu. in syaa Allah. Wahai pelengkap tulang rusukuku."
~Alila~


Keesokan harinya...

⏰Kriiiiiiiiing kriiiiiiingg⏰

Suara jam weker menggema di kamar alila,mengganggu mimpi indahnya. Alila menggeser tombol off untuk mematikan suara jam itu meskipun kesadarannya belum sepenuhnya pulih. Alila mengucek-ucek matanya dan melihat jam yang ada di tangannya,menunjukan pukul 05.50 pagi. Dia pun bergegas bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Alila sengaja tidak bangun shubuh karna dia sedang uzur(haid). Jadi alila sengaja menyetel jam wekernya pukul 05.50. Tanpa basa basi dia pun mandi. Sudah kebiasaan alila mandi sebelum pukul 06.00 pagi. Setelah selesai mandi dan memakai seragam sekolahnya,alila sekarang berada di depan cermin ,sedang memperbaiki khimar yang ia kenakan. Tiba-tiba dia teringat obrolannya dengan kakaknya semalam.

"Kok aku penasaran banget ya siapa adik teman kakak itu? Dia satu kelas dengan aku??". Alila melamun didepan cermin.

Tiba-tiba suara bu atin dari luar kamar membuyarkan lamunanya.

Ceklek

" nak,udah siap ke sekolah?".tanya bu atin saat membuka pintu kamar alila

"Udah nih mah"

"Kalo gitu kita turun sarapan dulu yuk".

" iya mah" jawab alila antusias

Setelah menuruni tangga,bu atin dan alila sudah berada di meja makan. Pak damran dan zaki juga sudah berada di meja makan. Seketika zaki membuka suara ingin bercerita sesuatu.

Sebelum dia melengkapi kalimatnya,alila dengan buru-buru menutup mulut zaki dengan tangannya. Berhubung alila belum duduk di kursinya,dan alila tau pasti kakaknya ingin memberitahu ayahnya tentang percakapannya semalam dengan zaki.

"Ayah, ada nih teman kakak cerita kalau dek ali.....mblaa blaa blaa." ucap zaki terpotong karena tangan milik Alila mendarat tepat di mulut zaki.

"Emmmm teman kakak sakit??." ucap alila tiba-tiba sambil membekap mulut kakaknya. Dia pun memberi kode kepada zaki untuk tidak bercerita soal itu kepada orang tuanya. Dan zaki mengiyakan karna zaki sudah mulai sulit untuk bernapas.

"Ohok ohok ohok." zaki berbatuk sesak

"Aduh adek,keras amat sih nutupnya. Kakak susah nih nafasnya". Lanjut zaki

" kalian berdua kenapa sih?." tanya pak damran bingung. Sedangkan bu atin hanya mengeleng-geleng kepala melihat tingkah kedua anaknya itu.
Alila dan zaki pun saling menatap,terlihat alila menatap zaki dengan tatapan memohon untuk tidak menceritakannya kepada ayahnya. Zaki pun terkekeh dan membatalkan niatnya

"Nggak ayah, nggak jadi cerita,zaki lupa!!."  ucap zaki berbohong sambil melahap nasi goreng di hadapannya. Terlihat raut wajah alila sangat lega.

"Adek, sebentar nanti kakak yang anterin kamu ke sekolah ya.  pak ucok izin dulu,soalnya istrinya melahirkan sayang." ucap bu atin kepada alila

"Iya mah" jawab alila

"Mmm mah, bik ima kapan pulang kesini mah?" lanjut alila

"Minggu depan sayang"

PERSAHABATAN TAK TERDUGA | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang