Aina berjalan seperti biasanya dari parkiran sampai kekelasnya. Namun tak seperti biasanya sekolah dengan suasana yang sepi. Dilihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 6.15.
"Gak ada yang salah kok, dan 15 menit lagi bel masuk baru bunyi. Tapi kok sepi ya?" Gumam Aina.
Aina mengambil ponsel yang berada di saku kemejanya, ia melihat ponsel ditangannya. Berharap ada kabar dari keluarganya yang mencari karena kemarin dia tidak pulang. Tapi harapannya pupus saat tidak menemukan notif apapun dari keluarganya. Aina terlalu fokus pada ponsel dan pikiran-pikirannya sehingga ia tidak lihat ada orang didepannya.
Buuggg, Aina terjatuh"
Aduhh." Aina melihat dan mendapati mata hazel itu lagi.
"Duh mata itu lagi." Batinnya.
"Sini gua bantuin berdiri, makannya kalo jalan itu liat-liat jangan main hp aja." Ujar Zayan dengan mengulurkan tangannya.
Aina menyambut uluran tangannya dan bangun. "Iya sorry deh."
"Ihhh dasar ceroboh." Ucap Zayan gemas "Yaudah gue ke kelas dulu ya". Ujar Aina sambil memegang bokongnya yang sedikit sakit.
"Yaudah semangat ya KAMU belajarnya." Ucap Zayan dengan penekanan pada kata "kamu" Kata-kata itu sukses membuat Aina bengong dan memikirkan setiap kata-katanya.
"Eh malah bengong. Udah sana kamu masuk." "Hmmm iya ini gue masuk."Setelah kejadian itu Aina masuk kedalam kelas dengan segala pikiran kejadian barusan. Aina duduk dan memikirkan semua sejak semalem Aina menerima pesan lewat Line.
Flashback on
Zayan : "Jangan tidur malem-malem anak gadis gak baik tidur malem😊
Aina : Hehe ini lagi otw kasur kok yan😂 Zayan : Eh emang udah sholat isya ?
Aina : Udah tadi abis gue selesai makan malem. Lo sendiri?
Zayan : Duh anak pinter, istri idamanlah hehe😍 ini gua baru mau sholat hehe
Aina : Hahaha apaan si lo gombal banget 😅yaudah sana, gua mau tidur dulu😪
Zayan : Oke deh sleep tight princess😊💕Read Semua pesan dari zayan membuat hati Aina menghangat dan merasa nyaman.
Jam pulang sekolah sudah tiba. Aina berjalan menuju parkiran. Jadwal hari ini Aina ingin meeting dengan client. Karena nanti Aina akan jadi photographer disuatu event. Aina hanya menyalurkan hobinya yang bisa membantu keuangannya sejak oma dan opanya tiada. Karena orang tuanya yang sudah tidak memperdulikkannya lagi.
Aina masih diberikan kiriman uang oleh papahnya tapi ditabunginya untuk kebutuhan saat cuci darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Aku Pergi
Teen FictionGadis bernama Aina Zahra Wiratama yang biasa di panggil dengan sebutan Ai. Gadis yang kuat untuk menjalankan hidup walaupun harus berjuang sendirian tanpa di dampingi keluarga. Papa dan mama yg sibuk bergelut didunia bisnis serta kedua kakaknya yg...