Biarkan Aku Pergi

19

Sekitar 15 menit kemudian
Tiba tiba aina menggerakkan kedua tangan nya dan membuka kedua matanya. Dan ia melihat sosok mama dan papa yg ia rindukan.

"Mama papa, Panggil aina dg mata yg tak menyangka akan kehadiran mereka.
"Iya nak ini mama papa ada kakakmu juga. Mama minta maaf ya ai, mama udah nyia nyiain kamu sayang. Kamu harus semangat ya kamu pasti sembuh.
"Tapi ma pa, aina cape aina udah lelah dg semuanya.
"Kamu yang kuat ya sayang. Kami semua selalu ada buat kamu. Ujar papa aina.
"Iya ai, ayah bunda afnan dan kak agam bakal support kamu terus nak., sambung bunda.
"Aku juga ai, aku sayang kamu ai. Aku mau kamu selalu bersama ku ai, kata zayan sambil mendekati aina.

"Aku bangga punya kalian semua, aina juga sayang kalian. Tersontak aina menangis terharu sedih dan bahagia akan ini semua.

"Ohya, besok aina ada pentas tarian disekolah." Kata aina melihat jam dinding di ruangan itu.
"Udah sayang kamu harus fokus dg kesehatan kamu dlu, gausah mikir yg lain dulu. Ujar mama nya.
"Tapi, pentas tari itu sangat berarti bagi aina ma, "jawab aina dg nada yg sedih.
"Aina baik baik aja kok ma, sambung aina lagi.

Waktu menunjukkan makin sore, dan aina harus istirahat agar kondisi nya makin pulih untuk melakukan hemodialisis besok.

Malam pun tiba, jam menunjukkan pukul 18.45. Keluarga wijaya beserta zayan pun pulang kerumahnya. Aina masih ditemani mama papa dan kakaknya. Kemudian Kak agam dan dokter lainnya masuk ke ruangan aina untuk memeriksa kondisi aina.

"Gimana ai, kalo ada yg sakit cepet kabarin kakak ya, kakak mau periksa kamu dlu ya."
"Iya kak, tapi aina udah gapapa kok udah ga sakit lagi," jawab aina agar terlihat kuat didepan mereka.
"Aina boleh kan ikut pementasan besok kak, pentas itu sangat berarti bagi ai, ai udah mempersiapkan nya udah lama kak. Please kak.
"Tapi aii, tapi kan besok kamu mau hemo ai.
"Aina janji kalo udah selesai aina akan langsung ke sini buat hemo kak.
"Yaudah tapi kalo besok kamu masih lemah jgn di paksain ya sayang.