Biarkan Aku Pergi

17

Keesokan harinya

Aina mulai melakukan aktivitas seperti biasa karena 3 Hari lagi ia akan tampil di suatu pentas tarian. Ia mengabari talita untuk latihan bareng. Tiba tiba ada pesan masuk dari Zayan. Ia meminta maaf kepada aina berkali kali melalui telpon.

Ada Pesan dari Zayan:
"Aku minta maaf ai, aku tau aku salah. Jujur aku bener bener cinta sama kamu walopun aku tau aku udah salah besar menyakitimu. Sekarang yg ku mau cuma kamu. Aku sadar aku hanya sayang sama kamu. Aku sekarang udah putus sama dia. Kami hanya dijodohkan oleh kedua orang tua ai. Sumpah entah kenapa aku ingin kamu selalu di sampingku. Beri aku kesempatan ai. Izinkan aku jadi milikmu. Aku ingin ketemu kamu ai. Aku akan selalu menunggmu ai. For my love, Aina"

Membaca pesan dari zayan, entah kenapa ia merasa senang dan senyum senyum sendiri.
"Aku juga sayang kamu yan", ujarnya dalam hati. Tapi,
"Nggak, nggak aku harus ngelupain dia. Lupain dia ayy", Lo harus fokus latihan. Ucap aina dalam hati.

Aina langsung meletakkan Hp nya ke atas meja. Setelah aina jarang latihan karena sakitnya kemaren, jadi ia berusaha untuk fokus latihan dan melupakan sejenak masalah nya.

2 Hari ful ia latihan bersama dirumah talita hingga larut malam, tanpa ia sadari aina lupa meminum obatnya. Hingga satu hari sebelum pentas di adakan. Tiba tiba keadaan aina drop ia pingsan. Dan dg panik Talita membawanya kerumah sakit milik keluarga wijaya. Selama menuju ke RS, Talita mengabari afnan akan kondisi aina yg ingin di bawa ke rumah sakit.