seungmin dan rara baru saja sampai rumah, dan disambut oleh papa yugyeom yang sedang bersantai di depan teras rumah.
"assalamualaikum paaa, kita pulangg!" kata seungmin sambil tersenyum.
"waalaikumsalam, kesayangan papa." jawab papa yugyeom sambil memeluk kedua anaknya.
papa yugyeom akhirnya menyadari keadaan rara, "yaallah gustiii, kunaon deui nyai?" tanya papa yugyeom ke rara yang tidak dihiraukan oleh rara.
"ini adek lu ngapa dah bang? nangis mulu kerjaannya, gusti nu agung." kata papa yugyeom ke seungmin sambil ngerangkul anak anaknya kedalem rumah.
akhirnya mereka bertiga duduk di ruang keluarga, papa yugyeom melihat kedua anaknya secara bergantian, udah pada gede anak anak gw batin papa yugyeom sambil tersenyum kecil kepada kedua anaknya.
"ah, ini jadinya gimana ini? gamau cerita cerita nih?" akhirnya papa yugyeom membuka suara.
akhirnya seungmin menceritakan semuanya kepada papa yugyeom dan didengarkan secara baik baik oleh papa yugyeom.
"gini deh gini, adek dengerin papa ya. kemaren kan adek bilang sukanya sama eunsang terus sekarang hangyul ngomong gitu, hangyul kelakuannya kaya gitu malah bikin adek sakit hati. jadinya adek suka sama eunsang apa sama hangyul?" papa hangyul bertanya sambil menjelaskan secara perlahan kepada anak gadisnya itu.
"adek juga bingung ama perasaan sendiri pa." hanya itu balasan rara.
"ya jangan gitu lah dek, lu sama aja kayak ngasih harapan palsu ke eunsang tapi lu juga ngebuka peluang buat hangyul." sungut seungmin ikut berpendapat.
"nah bener tuh kata kakak kamu, kamu harus bisa pilih salah satu. kalo kamu emang sukanya sama eunsang ya berarti tinggalin hangyul, pun sebaliknya. paham?" kata papa yugyeom lagi sebisa mungkin menjelaskan secara perlahan agar rara mengerti.
rara hanya diam, tidak berniat untuk menjawab.
"papa sedih kalo ngeliat rara gini mulu." ujar papa yugyeom lagi kepada rara, dan lagi lagi rara hanya bisa diam.
"ra, rara kan udah gede. udah sma juga kan, seharusnya rara bisa menentukan pilihan. mana yang seharusnya rara pilih, mana yang engga." ujar seungmin lagi lagi memberi pendapat.
"rara gatau harus gimana, rara juga ga pengen kaya gini. rara bingung siapa yang harus rara pilih." akhirnya rara membuka suara.
"ra, kalo rara emang suka sama hangyul mending rara jujur aja sama perasaan sendiri. dan bilang juga ke eunsang kalo rara udah ga ada rasa apa apa lagi sama dia. toh eunsang masih sama halen kan?" papa yugyeom menasehati lagi.
"tapi rara gatau kapan perasaan rara muncul buat kak hangyul." rara bergumam, tapi masih terdengar oleh dua laki laki kesayangannya.
"ya perasaan mana bisa si ra ngomong dulu gitu, 'ra assalamualaikum, gw perasaan suka lu ke kak hangyul nih' kan engga kali." timpal seungmin sambil memasang raut wajah kesal sekaligus gemas.
"ya, tapi kan waktu itu rara masih suka sama eunsang." jawab rara.
"lu terlalu membatasi perasaan ke hangyul!" sungut seungmin sambil memeluk bantal sofa erat erat. gemes abisnya gimana dong?!
🌵
rara lagi ada dikamarnya, lagi bengong. ini anak kenapa ya? hidupnya berat banget asli. jadi kasian.
akhirnya rara memutuskan untuk membuka handphonenya
LINE
leehangyul: you have a new message.
junoooo: you have a new message.rara yang baru menyalakan handphonenya melihat notifikasi line, lala terdiam beberapa saat.
lalu akhirnya memutuskan untuk mematikan kembali handphonenya.
merebahkan diri sebentar memang pilihan yang tepat untuk keadaan rara saat ini.
beberapa menit rara merebahkam dirinya dikasur, lalu terdengar suara berisik dari bawah.
"temen temen kakak kali ya?" gumam rara.
akhirnya rara memutuskan untuk melihat keadaan dibawah. dan benar ada teman teman seungmin dibawah sana, tapi ada beberapa tambahan.
ada halen, junho, eunsang, dan hangyul.
rara tadinya mau balik lagi ke kamar, tidak ingin ikut nimbrung.
tapi disaat rara membalikan badan, tangan rara ditahan oleh seseorang.
rara mau tidak mau harus memposisikan badannya seperti semula, dan kalian tau siapa orang itu?
ya siapa lagi kalo bukan hangyul yang membuatnya menangis disekolah.
rara hanya memasang muka datar sok tidak peduli, padahal hatinya lagi jedag jedug ingin meletus seperti balon hijau.
"ra maafin kakak ya, janji ga akan diulang lagi. kita temenan kaya dulu ya?" bujuk hangyul.
mon maap kak hangyul, apa? TEMEN? temen? serius temen? temenan kak? ingin sekali rara mengatakan seperti itu kepada hangyul, sayangnya rara tidak bisa berbicara secara langsung.
"ya ra? oke? aku ga akan ngejauh walau kamu emang sukanya sama eunsang. aku bakal ikhlas sama pilihan kamu." ujar hangyul lagi.
"aku sukanya sama kakak." gumam rara kecil dan sama sekali tidak didengar oleh hangyul karena rara posisi rara yang sedang menundukan kepala sejak hangyul berbicara.
tbc,
hai bep👋
aku kembali lagi setelah lama tidak menulis book ini, mon maap ya gais otak aku beku banget asli huhuu.hangyul ama si rara gemes amat si, lika liku bat kisahnya kaya rollercoaster.
KAMU SEDANG MEMBACA
kak hangyul ; lee hangyul ✔️
Fiksi Penggemar"apaan si kak? ganggu banget seriusan." - Kim Rara. "yaelah, cuma mau deket doang kok." - Lee Hangyul.