Chapter 6 : Clue
Setelah pulang dari taman, Reina tidak bisa berhenti menanyakan siapa itu Dazai pada Chuuya. Chuuya dengan enggan menjawab jika dia hanyalah kenalan dan berpesan pada Reina agar menjauhi orang gila itu ketika bertemu dengannya. Chuuya tidak ingin anaknya tertular virus bunuh diri Dazai dan kebodohannya.
Chuuya menarik nafas panjang lalu menatap Reina yang tertidur di sisinya. Dia tersenyum dan mengelus surai hitam milik Reina dengan lembut.
'Aih! Gadisku sangat cantik!' batin Chuuya menatap putri kecilnya itu.
"Sebenarnya siapa kau?" gumam Chuuya. Dia belum pernah melihat ada orang di Yokohama yang memiliki penampilan seperti Reina. Apa Reina berasal dari Yokohama atau dari mana? Chuuya sangat berharap jika Tachihara dan Gin bisa menemukan petunjuk mengenai bocah kecil ini. Dia sangat ingin tahu siapa keluarga Reina dan apa nama asli Reina. Dia ingin tahu apakah dia bisa memiliki Reina ataukah tidak.
Chuuya menghela nafasnya dan tersenyum kecil. Untuk sekarang mari tidak usah pikirkan hal yang berat. Dia akan menikmati waktu bersama Reina.
Lalu pada keesokan harinya, Chuuya mendapatkan kabar dari Tachihara.
"Kami memeriksa CCTV dari tempat anda menemukannya. Nampaknya anak ini berjalan dari suatu tempat dan berhenti pada tempat sampah itu karena kelelahan." Ujar Tachihara sambil menunjukkan video yang dia ambil dari kamera pengawas. Chuuya memperhatikan dengan seksama ketika Reina berjalan dengan perlahan menuju tempat Chuuya menemukannya. Dia basah kuyub saat itu. Reina memeluk dirinya sendiri lalu duduk di samping tempat sampah besar. Itu berlangsung selama 5 menit sampai dia melihat kardus dan masuk ke dalamnya mungkin untuk menghangatkan dirinya walau itu sama sekali tidak membantu.
Ada selang waktu 2 jam lebih sampai Chuuya datang dan menemukan anak itu. Tangan Chuuya bergetar ketika dia kembali mengingat bagaimana dingin nya tubuh Reina ketika dia menemukannya.
"Saat ini Gin sedang mencari petunjuk lebih lanjut mengenai asal usul anak ini. Aku harap Chuuya-san bisa bersabar."
Chuuya tersenyum lalu menepuk pundak pemuda itu. dia menghela nafas.
"Jangan terlalu memaksakan diri kalian. aku benar-benar berterima kasih pada kalian karena mau menolongku.. tapi, kalian tidak perlu berusaha sekeras ini. Lagi pula ini bukan misi resmi."
"Kami akan melakukan apapun untuk membantu menyelesaikan masalah Chuuya-san! Chuuya-san tenang saja!" Tachihara dengan semangat berujar pada Chuuya. Mata pemuda itu berbinar menatap sang Atasan dan Chuuya hanya bisa tersenyum kecil padanya.
"Terima kasih, sekali lagi."
.
.
"Hm? Mata emas dengan rambut hitam?" Atsushi mencoba menggali ingatannya namun dia sama sekali tidak menemukan satupun yang sesuai dengan ciri-ciri itu.
"Tidak. aku belum pernah melihat anak kecil atau orang dewasa dengan ciri-ciri seperti itu." Dazai membenturkan kepalanya di meja. Dia sudah bertanya pada beberapa orang yang menurutnya, mungkin mengetahui mengenai identitas anak itu. sayang sekali Ranpo memiliki tugas keluar kota bersama dengan Tanizaki Junichirou. Jika tidak, dia pasti bisa mengetahui siapa anak itu sebenarnya. tapi, tidak mungkin Dazai menyerah secepat itu. Dazai termasuk dalam salah satu dari 3 orang di dunia yang paling berbahaya karena bisa memprediksi apa yang akan terjadi.
"Mata emas dengan rambut hitam. Rasanya.. tidak asing." Gumam Dazai. Dia berusaha mengorek sesuatu dari dalam ingatannya. Itu bayangan yang samar. Dia hanya melihat darah, tangisan, dan suara tembakan. Tidak jelas dan itu sama sekali tidak membantu. Tapi, Dazai ingat dia pernah melihat mata emas yang berkilauan itu disuatu tempat.

YOU ARE READING
Mommy Chuuya
Fiksi PenggemarSummary : Chuuya jatuh cinta pada anak yang dia temukan saat dia terluka dan memutuskan untuk membesarkannya seperti miliknya sendiri. Bisakah Chuuya membesarkan anak itu? dan masalah apa saja yang akan menghampiri Chuuya bersama dengan si anak?