Part-8

9 1 0
                                    

-Happy Reading 🤗

"Huh lega" Ucap seorang Ara yang baru saja keluar dari kamar mandi dan bergegas menyusul Lisa yang tentu saja menunggunya.

Sesampainya ia dipinggir lapangan, dia melihat Lisa yang dibawa kabur oleh seorang siswa laki laki. Ara berusaha mengejar dan berteriak memanggil agar yang empunya nama berhenti berlari dan menghampirinya, apa daya mereka sudah jauh.

"SA!! ELISAA!! TUNGGUIN GUEE!! WOII!!" Begitulah teriakan Ara. Saat Ara hendak mengejar Lisa tiba tiba ada yang menahannya. "Ih apaan sih?" Lalu ia menoleh.

"Eh ibu, apa kabar bu?" Kata Ara dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Mampus gue" Batinnya.

"Kabar saya baik, kamu ngapain disini?" Kata bu Rita, bu Rita adalah guru BK di Nasional High.

"Saya.. Abis dari toilet" Alasan Ara.

"Dari toilet kok bawa tas?" Selidik Bu Rita

"Eh? Iya. Hehehe"

"Kamu bolos ya?" Tanya bu Rita.

"Emm iya bu" Jawab Ara dengan cengiran tak berdosa.

"Kamu itu ya, anak IPA tapi gemar bolos apalagi kamu itu cewe. Apalagi poin kamu itu banyak sekali dibuku catatan BK, diSP mau kamu?" Ceramah Bu Rita.

"Jangan dong bu, jangan diSP" Mohon Ara.

"Udah sana lari keliling lapangan basket—" Belum selesai bu Rita berbicara sudah dipotong Ara.

"Lima kan? Siap" Saat hendak pergi langkahnya tertahan. "Enak aja lima, SEPULUH"

"HAH?"

"LIMA BELAS"

"Lha kok—"

"DUA PULUH"

"Lha kok—"

"DUA PULUH LIMA"

"Cukup Bu, cukup Dua puluh aja, saya udah kenyang"

"Ya udah tunggu apa lagi cepetan sana! Setelah itu masuk kelas"

***

Hari belum terlalu pagi dan juga belum siang, matahari masih bagus untuk kesehatan tubuh. Namun, keringat terus bercucuran. Ara berhenti sejenak diputaran 10. Dia benar benar capek dan lelah.

Dia duduk dipinggir lapangan, mencoba mencari angin dan membalikkan nafasnya yang tersengal sengal. Dia berharap ada orang yang memberikannya air minum dan sebuah tisu alah tapi cuma mimpi.

"GILAAA, CAPEK BANGET GUE!!" Teriak Ara. Tiba-tiba ada yang menyodorkannya tisu dan juga air mineral, berasa Tuhan mendengar doanya. Spontan langsung ia ambil dan meminumnya separuh kemudian menghela lega, kemudian mengelap keringat di pelipisnya, tapi bukan Ara yang mengelap melainkan orang yang memberikan air tersebut. Ara yang terkejut sontak berdiri dari posisi duduknya.

"Ngapain lo ngelap ngelap keringat gue? Gak penting! Mending lo pergi gue bisa sendiri!" Ucap Ara dengan nada tinggi tanda tak suka.

"Gue cuma lewat dan liat lo kecapean udah itu doang,gue khawatir lo dehidrasi atau gimana gitu." Jawab orang tersebut.

"Gak perlu lo khawatirin gue! Mending lo khawatirin pacar lo sono! Dan gue udah pernah bilang jauhin gue atau gue yang jauhin lo!" Kata Ara lagi dengan nada tak suka.

"Gue nggak punya pacar, gue khawatir sama lo karena gue–— suka sama lo, dan gue nggak bisa untuk disuruh jauhin lo ataupun sebaliknya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang