5# Timezone

209 22 1
                                    

Mengingat sekarang ada ekskul volley Yura bersiap berganti pakaian, ia berjalan ke kamar mandi dan tak sengaja menabrak seseorang didalam sana.

"Ma-maaf aku tidak sengaja." Kata perempuan itu se sopan mungkin.

"Iya nggak papa, lain kali jalannya hati-hati jangan menunduk terus ngga ada receh dibawah." Kata Yura seraya tertawa.

Perempuan yang mendengar itu ikut tertawa dengan nya.

"Ah iyaa maaf."

"Kelas berapa?"

"Saya kelas 10 ipa 1." Katanya sambil menunduk.

"Kenalin nama gue Jung Yura kelas 11 ipa 2 dulu gue sempet tinggal dikorea sampai umur 3 tahun setelahnya gue pindah ke Indonesia." Ujar Yura sambil menjabat tangannya.

"Saya melda Aprilia, salam kenal." Ucap nya dengan sedikit senyuman walau itu terlihat paksaan.

"Bahasa nya non formal aja sama gue, gue asik ko orang nya jangan terlalu baku hehe."

"i-iya."

"Yaudah ya bye." Yura masuk dan berganti pakaian nya.

Setelah ekskul selesai Yura pergi ke parkiran, biasanya chanyeol menunggu nya saat pulang, tapi kali ini tidak terlihat batang hidungnya.

"Liat apaan?"

Seketika Yura langsung melihat ke sumber suara.

"Guanlin?"

"Hm?"

Yura menggeleng cepat dan berjalan menuju pintu gerbang.

Tin tin

Terdengar klakson motor dan berhenti di hadapan Yura.

"Naik, chanyeol udah pulang."

"Jangan, gue pesen grab aja."

"Udah buruan aman ko."

"Tapi lin gue ga-"

"Ga enak?"

"Iya, ngerepotin nanti."

"Lo liat kebelakang disitu ada pohon mangga dan katanya tuh banyak yang liat penampakan sehabis pulang sekolah." Bohong Guanlin pada Yura padahal ia hanya menakut-nakuti saja tapi tampaknya wajah Yura serius sekali.

"Be-beneran?"

"Ga percaya yaudah tunggu disini sampai malam, gue sih mending pulang daripada nunggu yang ga pasti. Pohon itu angker yur hihihi." Guanlin masih menakutinya dengan suara kuntilanak.

"Yaudah ya gue balik yur mau ke amblido, lo tungguin aja tuh tukang grab gataunya malah jenglot yang jemput."

"Guanlin!! Gue takut!!"

"Yaudah balik sama gue biar ngga ketemu setan."

Yura menuruti apa kata Guanlin.

Diperjalanan tanpa sadar Yura memeluk pinggang Guanlin sangat erat bahkan erat sekali.

"Aduh gue sesak napas nih."

"Lo udah nakutin gue dan Lo harus tanggung jawab atas ketakutan gue ini." Desis Yura dan Guanlin tersenyum tanpa Yura ketahui.

Ketahuilah, saat aku di dekat mu kenapa jantung ini berdebar lebih kencang? Seperti nya kau sudah menggoyahkan hatiku hanya dengan tatapan mata mu itu.

"Guanlin, ini bukan arah rumah gue."

"Kita ke Timezone, gue yang bayarin dan Lo tinggal main."

sahabatku suamiku -PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang