9# Kejutan!

231 22 3
                                    

Hari demi hari berlalu, sekarang waktunya mengemas barang, karena besok pagi kita akan pergi ke hutan Bintara. Barang-barang sudah dibelikan oleh paman Seokjin semua, jadi Yura tinggal enak.

Setelah selesai berkemas, Yura langsung terlelap ke alam mimpi karena sudah sangat lelah.

Jam pun terus berputar hingga menimbulkan suara yang bising.

Kringgg

"Berisik sekali." Ucapnya dengan mata masih tertutup.

"YURAAA BANGUNNN!!"

YES! suara mother sudah berguncang, inilah alarm sesungguhnya.

"IYAA MAAA."

Tak mau membuang waktu lagi, Yura pun pergi kekamar mandi.

Setelah setengah jam bersiap-siap Yura turun kebawah untuk makan, disana sudah ada mama dan papa serta paman Seokjin yang paling tampan.

Kami semua makan dengan tenang, tak ada suara saat makan. Mata sebenarnya masih ngantuk, tapi dikuat-kuatin ajalah. Tas nya berat juga pula, seberat beban hidup.

Tak lama kemudian Yura berangkat ke sekolah di anterin Pama Seokjin, di mobil kita hanya bercanda-canda saja.

"Yur, paman mau nanya. Hubungan kamu Sama chanyeol gimana?" Tanya paman Seokjin dengan penuh harap.

"Hubungan? Aku mah sama chanyeol masih sahabatan."

"Ga lebih?" Tanya nya lagi.

"Ngga lah, mana mungkin lebih dari sahabat. Aku sama chanyeol kan udah lama banget sahabatan."

"Tapi kalo kata orang-orang tuh sahabat bisa jadi cinta."

"Paman, jangan ngajarin aku pacaran dulu deh. Selama ini aku belum ada yang pas aja dihati."

"Jangan-jangan kamu waria ya?"

"Enak aja! Aku cewe tulen ih! Cewe asli! Lobang bukan batang, masih perawan."

"Bercanda yur."

Setelah bercakap-cakap kita sampai di sekolah, ngga terlalu telat untung nya.

"Paman pul-"

"Haii yuraaa.."

"Widih si jable udah dateng."

"Eh ada om ganteng."

Itulah anak-anak seperbangsatan Yura, siapa lagi kalo bukan lyana sela jihun sama Samuel.

"Haii om." Sapa mereka berempat, mereka sebenarnya udah pada tau paman Seokjin, karena Yura yang ngenalin mereka pas malam nya setelah di jemput paman nya waktu itu disekolah.

"Haii." Balasnya.

"Yaudah paman pulang ya yur, semuanya tolong jagain Yura ya." Ujar paman Seokjin seraya membuka pintu mobil.

"Siap om." Jawab jihun sama lyana.

Paman Seokjin pun pulang dengan menaiki mobil nya, dan melaju cepat hingga mobil itu kini nyaris tak terlihat.

"Ganteng banget om lu yur, gue pengen jadi istri nya." Ucap sela diiringi dengan ketawa.

"Udah punya calon istri dia tuh, ka jisoo."

"Sayang banget, padahal gue juga mau." Lyana menyela pembicaraan tiba-tiba.

"Oke cukup, selera paman gue tinggi coy."

"Heleh."

Bu Irene, Bu yeri, pak jaehyun, dan pak yoongi pun menyuruh kami berkumpul didepan mobil bus yang sudah disiapkan.

sahabatku suamiku -PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang