SEVEN

22 5 1
                                    

"Aku mencintaimu, Kamu mencintai dia. Berharap dalam halusinasi di tampar oleh realita. Menyakitkan"

--keynara--

***

Dua pasang kekasih, menatap matahari yang mulai malu menampakan ke cerahannya. perlahan tengelam dalam luasnya hamparan lautan yang di kelilingi awan senja dengan warna jingga yang menghipnotis semua orang yang menikmatinya.

Key menyukai senja.
key ingin seperti senja.
Hadir untuk di cintai dan pergi untuk dirindukan.

Bagi key, pergi bukan untuk menghilang, Namun pergi untuk menepati janji kembali.

Seperti hatinya, Biarkan rasa yang ia miliki untuk rayan pergi, Bukan untuk menghilang. Namun, untuk berjanji kembali pada saat dan waktu yang tepat.

"Key, Boleh minta fotoin gak?" sela milka, Memotong lamunanya. key tersenyum dan menganguk, Ia menerima kamera yang di ulurkan milka kepadanya.

Key mengarahkan lensa kamera kepada sepasang kekasih di hadapannya, mencari angel yang tepat.

Ia tersenyum getir melihat pose sepasang kekasih itu, lewat layar kamera di hadapannya.

"Siap!" Teriak key memberi instruksi.
Milka mengangkat jempolnya, Memberi isyarat siap. "Satu-Dua-tiga."

Cekrrreek!!

Milka berlari kecil ke arah key, di ikuti rayan di belakangnya, "Bagus gak key?" Tanya milka, key menganguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Milka berlari kecil ke arah key, di ikuti rayan di belakangnya, "Bagus gak key?" Tanya milka, key menganguk. Milka mengambil alih kamera di tangan key untuk melihat hasilnya.

"Bagus sayang." Milka tersenyum, kepada rayan. Melihat hasil potretan dirinya dengan kekasihnya, Rayan merespon ucapan kekasihnya dengan mengusap surai indah milka yang tertiup angin dan tersenyum manis kepada kekasihnya.

Key terus memantapkan hatinya untuk pergi, dan berjanji kembali pada waktu yang tepat.

Ia terus menatap sepasang kekasih yang terlihat begitu bahagia, berusaha meyakinkan hatinya jika ia baik-baik saja.

Tak lama matanya bertemu pandang dengan kedua mata hitam pekat milik rayan, tubuhnya menegang hatinya kembali berulah.

Detik berikutnya rayan menutup matanya kemudian membukanya kembali dan mengangukkan kepalanya dengan senyum tipis. Key tidak bodoh, Rayan hanya mengucapkan terimakasih padanya.

Key melakukan hal sama, yang di lakukan rayan. Namun, yang berbeda key tersenyum manis kepada rayan. Rayan tidak melihat senyuman itu, karna ia memalingkan wajahnya terlebih dahulu.

Tak apa, anggap saja senyumnya adalah senyuman perpisahan, Walau sesaat.

***

RAHASIA DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang