Waktu sudah menunjukkan pukul 16.15 tetapi kakak kembarnya Mita belum juga datang.
Seorang perempuan dengan paras manis, memiliki kedua mata yang indah dengan manik matanya berwarna hitam pekat itu, lagi lagi menunggu disini.
Iya disini. Ditempat yang sama dengan perasaan yang sama awkawkawk. basi.
Ketika Mita sedang menunggu didepan gerbang. Teman-temannya yang sekitar sejam lalu sudah pulang. Tiba tiba muncul didepan gerbang sebuah motor matic butut (engga deng boong).
Cewek dengan celana joger hitam dan sweater kuning itu berhenti tepat didepan Mita.
"Woii kutil badak! Ngapa masi disini Lu? Nungguin kakak lu yang belum pasti datang itu? Kasian ya gak dikasi kepastian awkawk" Falyn tak berhenti tertawa, sedangkan Mita lagi lagi memasang raut wajah datar dengan Jokes murahannya Falyn.
"Si anying datang datang malah ngeledek anjir. Lu sendiri ngapai kesini bodo"
"Oh gue? Lagi lapar di sore hari, Mwehehe. Mumpung cuaca mendukung untuk makan banyak, jadi gue mau ke kafe depan toko stroberry yang murah itu awkawk"
"Apa hubungan nya lontong. Btw lu mau pergi sendiri? Ngapai lewat sini? Kan jalan nya bukan lewat sini"
"Uh apa lu tega liat teman lu yang jombs ini makan sendiri?" kata Falyn sambil memasang wajah sedihnya.
"Tadi gue udah kerumah lu, tapi kosong plong cem kamar mayat" sambungnya"Emg kamar mayat sepi yak?" Tanya Mita polos
"Ya sepi. Tapi kalo lu dengar ada suara ketawa ketiwi atau nangis, berarti masih ada yang belom mati ahahaha" jawabnya sambil tertawa.
"Ni anak ngeselin ya" kata Mita dengan tangan geram pengen nampol pake panci.
"Udah ah dari pada lu bengong disini ikut gue aja ayok. Gue traktir kali ini, mumpung lagi banyak duit awkawk"
Tanpa berpikir panjang, Mita langsung naik ke atas motor matic Falyn "Btw kan lu emang selalu banyak duit? Sejak kapan dikit?"
"Maap maap aja ni, yang banyak duit itu orang tua gue. Gue hanya perantara untuk menghabiskan duitnya perlahan"
'Iya pulak' batin Mita berbicara.
Tak lama diperjalanan, mereka sampai di kafe "Murasekali" setelah memarkirkan motornya, Falyn dan Mita langsung masuk kedalam kafe.
Waitress pun datang memberikan menu makanan dan minuman kepada kedua cewek itu.
"Dih anjir namanya aja kafe mura, nasi goreng sama telor ceplok aja 35k anjir" bisik Falyn pelan kepada Mita
"Kenapa? Uang lu ga cukup?" Tanya Mita tanpa basa basi.
"Kmvrt, lo kira kek gini gue gabisa bayar apa? Selo, pesan aja apa yang lo mau" kata Falyn songong
"Nah gitu dong"
Setelah memesan makanan dan minuman, Falyn pergi ke toilet. Dalam perjalanan ke toilet yang tidak panjang itu Falyn seperti melihat Rey bersama seorang cewek.
"Eh anjir siapa tuh" katanya refleks langsung sembunyi dibalik tembok pintu toilet
"Kayak kak Rey deh, tapi sama siapa ya.. ga perna liat tu cewe. Foto aja ah" Falyn mengambil hapenya dan mem foto mereka yang menggambarkan wajah perempuan itu dengan jelas.
"Lu mau ngapain lagi sih?" Kata Rey ketus sama cewe itu
"Rey pliss.. maapin gue" katanya memohon.
"Udah ya, udah cukup rusak hidup gue" kata Rey
'Eh ngerusak? Emang dia ga perjaka lagi ya? Masa malah cewe yang ngerusak sih, biasanya kan sicowo' kata Falyn yang masih saja menguping pembicaraan sambil mengintip dari dinding.
"Eh uda berapa lama ni, kasian si kutil badak nungguin" Falyn pun bergegas kembali ke mejanya.
Belum sampai di meja, Mita sudah marah marah.
"Eh kambing, apa lu tega liat makanan kaya gini nganggur? Lama banget si, lu boker ya?""Engga, eh tadi-"
"Gausa tadi tadi, mending langsung makan aja" kata Mita memotong ucapan Falyn.
'Hadeh yaudala' batin Falyn. Mereka pun menyantap makanannya.
Falyn yang sedang mengkondisikan isi perutnya itu tiba tiba menutupi Mita dari belakang ketika melihat Rey bergerak dari kursinya yang mau pergi keluar.
"Eh anjir lu kenapa dah"
"Enggak, tadi ada.. ada apa yaaa auah" kata Falyn ga jelas
"Ga jelas lu anjir"
Falyn pun kembali ke kursinya dan memasang wajah pura pura bodoh nya itu.
****
"ASSALAMMUALAIKUM CEWE CANTIK NAN IMUT PULANGGGG" teriak Mita memenuhi ruang tamu rumah.
Sharkan dan shaka yang sedang main Ps tiba tiba berhenti dan menghampiri Mita.
"Eh bocah lu dari mana aja? Udah mau maghrib gini baru pulang?" omel kakak nya yang cerewet itu, Shaka.
"HELLO!! KAKA KAKA TERCINTA PAKE H SIAPA YANG GA JEMPUT ADIKNYA SENDIRI HAH? UDA LUPAA APAYAA PUNYA ADEEEK" kata Mita kuat sambil memutar bola matanya jengah.
"Eh gue udah chat lu ya, buat lu pulang duluan karna kita ada tugas OSIS" kata Shaka.
"Mana si Rey tiba tiba izin lagi, nambah deh tugas"'Eh Rey ga ikut tugas osis dan malah izin?' Batinnya
"Chat? Gaada tuh"
"Masa ga masuk sihh " tanya Shaka
"Shaka kan lu bilang tadi lu gaada pulsa. Gue bilang gue aja yang chat, lu malah maksa biar lu aja. Berharap di collect kali yak?" Kata Sharkan mengingat kan. Shaka pun cengo dengan begonya.
"Haduuu percumaaa yaa.. Uang banyak, tapi pulsa 5k aja gapunyaa. Aduh, apa perlu dede yang isikan ya?" Kata Mita ngeledek Shaka kakak nya yang selalu gelud dengannya itu.
"Diem lu, pigi sana ke kamar. Ngeselin lu" kata Shaka sebal.
"Siapa juga yang mau lama lama disini. Bye"
Mita langsung pergi ke arah kamarnya.
Shaka dan Sharkan kembali melanjutkan main Ps nya.
"HELLO! UDA MAU MAGHRIB! TOLONG YA SUARA PS NYA DIKECILIN TUH! HARGAI AGAMA GUE" teriak Mita dari lantai 2 kamarnya.
"GAUSA TERIAK JUGA! AGAMA KITA MASIH SAMA!" balas Shaka teriak. Sharkan hanya bisa geleng geleng kepalanya lalu mengambil remote tv, mengecilkan volume.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYTHA
Teen FictionHidup ini tentang pilihan. Gimana kita nentuin pilihan itu dan gimana pula kita menjalaninya. Dan pada akhirnya aku didatangkan dua pilihan yang sulit. "Memilih salah satu, atau menyakiti keduanya"