"Ternyata awan itu romantis, iya romantis. Bisa buat dua insan bersatu, hanya karena ia menangis"
Lagi lagi gadis itu sedang menunggu didepan gerbang, ya gadis berambut gelombang itu-Mita.
Kali ini dia bukan menunggu kedua kakak kembarnya, tetapi seseorang yang diajaknya. Dan sekarang ia sedang mengirim pesan kepada kedua kakak nya itu, kalau dia pulang sendiri karena mau singgah ditoko buku.
Cuaca yang mendung ini sebenarnya enak banget untuk tidur. Tetapi ada buku dari penulis Fiersa basari yang harus dibelinya sekarang juga.
Tiba tiba terdengar ringtone pesan masuk dari seseorang.
[Maaf ya mit w gabisa nemani, w lupa ada reuni sama anak SMP. Gaenak uda janji]
.Mita POV.
"Dasar Falyn, suka banget membatalkan janji nya deh. Mana Mila gabisa diajak lagi. Apalagi.. Alya mau shopping sama mamanya. Sendirian deh nih pergi. Hmm naik apaya? Ojol aja kali ya"
Gue pun memesan Ojol
'Ojek Online'Untung galama nih tukang ojol datang.
"Pakai helm mbak?" katanya
Wohhh anjirr masi abang abang!! Demi apa ini kang ojol gans banget, bekyun lokal neh.
"Eh gausa bang, dekat kok" kataku menolak. Malas gan pake helm, mau menikmati udara di zore hari awkawk.
Gue pun naik dan abang ini langsung tancap ke tempat tujuan.
10 menit perjalanan, akhirnya gue sampai di toko buku.
"Jangan lupa kasih bintang 5 ya mbak" katanya meminta.
'Haduu abang.. Jangankan bintang lima, bintang hati gue juga bakal dikasi. Hehe'
"Iya bang uda kok" ucap gue mengacungkan jempol.
Setelah membayar, gue pun masuk kedalam toko buku. Nama toko bukunya sih gremidia, biasanya gue kalo beli buku disini aje. Lengkap.
Oke oke. Fiersa basari aku datangg!!
Duhh luas, kalo sendiri rasanya hening yak. Gue rasa pun, jatuhin jarum bakalan terdengar.
Bodo ah langsung cari bukunya aja.
Nah bukunya dapat. Wahhh beneran bagusss covernya.
Gue pun berbalik badan untuk keluar dari lorong buku ini, dan gak sengaja menabrak seseorang.
"Aduh" Ringis gue kesakitan, ketika bahuku menabrak seseorang. Gue pun melihat sosok makhluk hidup yang ada dihadapan gue saat ini.
"Ehh Deddy?""Aduu Mitaa, maap maap. Sakit gak?" katanya sambil mengulurkan tangan ingin memegang bahuku dengan wajah panik. Aaa gans
"Ah gak kok. Gapapa"
Gue pun mundur sedikit dan mengibaskan tangan, mengisyaratkan kalo baik-baik saja.Kok bisa sih ketemuan disini.
Eh dia kok ga make baju sekolah? Malah make jaket aja, apa dia uda pulang yak?"Lo ngapain disini Mita?" Tanyanya sambil mengusap tengkuk lehernya.
"Ah, gue mau beli buku ini" Jawab gue menunjukkan buku yang mau di beli.
"Oh novelnya Fiersa basari, lo suka novel novelnya ya?" Tanya nya lagi.
Gue pun mengangguk, mengiyakan.
"Gue juga abis beli buku, tapi bukunya Tiere liye. Gue suka buku bukunya sih"
"Wah Tiereliye, gue juga pernah baca novelnya kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
REYTHA
Teen FictionHidup ini tentang pilihan. Gimana kita nentuin pilihan itu dan gimana pula kita menjalaninya. Dan pada akhirnya aku didatangkan dua pilihan yang sulit. "Memilih salah satu, atau menyakiti keduanya"