Vero menghela nafasnya berkali-kali. Semua menjadi canggung di sini. Ruangan uks yang berukuran kecil ini pun terasa sangat besar bagi Vero.
"Sini gue obatin lukanya" Vero mencoba menyentuh tangan Gea. Namun Gea lebih dahulu menarik tangannya.
"Kalo gak diobatin, luka lo makin parah. Mau tangannya membusuk?" Gea menggeleng dengan cepat lalu mengulurkan tangannya.
Vero memgambil beberapa kapas steril lalu mengusap ke luka Gea, yang membuat gadis itu merintis.
"Sakit?" tanya Vero dengan nada lembut.
Gea hanya diam. Jujur saat ini dia dalam keadaan shock berat. Bagaimana tidak? Tadi dia hampir saja menjadi korban seorang psychopath. Vero mendekatkan badannya ke Gea. Mengambil tangan kanan gadis itu dan meletakan di pinggang nya.
"Kalo lo ngerasa sakit, lo bisa apain aja pinggang gue. Anggap aja balasan dari tindakan gue ke lo" lalu Vero membersikan luka di tangan Gea.
Dengan perlahan ia mengoleskan obat di luka berbentuk huruf V itu. Gea sesekali meremas pinggang Vero untuk menahan sakit.
"Lukanya udah gue bersihin. Nanti di rumah lo tinggal ganti plesternya aja"
"Hhmm.."
Vero menatap Gea dengan lekat. Vero tau Gea pasti sangat tidak baik saat ini. Tanpa ia sadari tangannya bergerak mengelus rambut Gea. Sontak Gea mengadahkan kepalanya menatap Vero.
"Lo tau?. Seorang Psychopath gak pernah biarin mangsa nya lepas apalagi ngobatin" Vero berhenti mengelus rambut Gea dan beralih meletakan tangannya di pipi gadis itu.
"Lo satu-satunya mangsa gue yang berhasil bebas tanpa luka parah" entah Gea harus bersyukur atau malah melaknat cowok yang satu ini."Dan lo tau kenapa?" Vero mendekatkan wajahnya ke telinga Gea.
"Karena gue jatuh cinta sama lo"
Gea menelam ludahnya kasar. Ia pun mulai merinding. Bukan karena bahagia tapi karena ia takut dengan pernyataan Vero. Seorang psychopath jatuh cinta dengannya? Sama saja artinya dengan mendekati maut.
Gea menggeser badannya menjauh dari Vero.
"Gue gak enak badan. Gue mau pulang" elak Gea.
"Yaudah.. Gue antar" Vero menarik tangan Gea.
"Gue bisa pulang sendiri" Gea mencoba menarik tangannya tapi malah mendapatkan tatap tajam oleh Vero.
"Biar gue antar" ujar Vero sangat dingin.
"I-i-iya" mana mungkin Gea menolak, itu artinya menantang maut.
Vero berjalan sambil melingkarkan tanganya di pinggang Gea dan sesekali tersenyum sambil memainkan rambut ikal Gea. Sedangkan Gea sedang pucat menahan takut dalam dirinya.
"Oh iya, Nama gue Vero Bastian Allralt. Jaga-jaga aja, siapa tau orang tua lo nanyain siapa yang nganter lo"
"O-oh,iya"
"Kita bakalan sering ketemu kok. Kita kan sekelas"
"G-gue tau"
"Dan ya lo ta--, yah udah nyampe parkiran. Ngobrolnya lanjut di mobil aja yuk" Vero tersenyum lalu membukakan pintu mobil gold itu untuk Gea "Ayo masuk, ini mobil gue kok" Gea langsung masuk ke dalam mobil itu lalu disusul Vero.
"Rumah gue di komplek melati"
"Blok dan nomornya?"
"Gak usah, gue bisa jalan aja dari gerbang" elak Gea karena tak ingin Vero tau tentang hidupnya lebih jauh.
"Gue bakalan antar lo sampai depan rumah"
"Gak usah, nanti gue ngere--"
"Gue bilang gue bakalan nganter lo sampe depan rumah." ujar Vero dengan nada mengancam.
"Blok C nomor 5" ujar Gea dengan sangat cemas. Gagal sudah niatnya untuk tidak memberi tahu alamat rumahnya pada psychopath ini.
"Gue gak suka orang yang membantah. Ujarnya sambil terus smirk.
"Lo tau gak? Gue udah punya koleksi bibir banyak di rumah, semuanya gue ambil dari orang yang selalu membantah" Gea mencoba menetralkan jantungnya yang melebihi kata normal.
"Tapi tenang Ge, gue gak bakalan lakuin itu ke lo. Karena lo orang yang gue sayang" nada bicara Vero terdengar tulus. Setidaknya Gea bisa bernafas lega sekarang.
"Tapi sebagai gantinya lo bakalan gue hukum. Cuz' naughty girl should be punished" baru saja Gea ingin bernafas lega tapi kembali tertahan.
Gea menatap Vero perlahan. Ia mencari kebohongan dari kata-kata itu namun sial, mata Vero nampak jelas tak menunjukkan kebohongan. Mata hitam tajam yang kini benar-benar mengancam jiwa Gea jika salah berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boyfriend
Horror"Naughty Girl should be punish right?" "T-t-tapi aku cuma mel--" "Wanna play with me baby?"