P6. Escape

7.1K 577 15
                                    

MPB Up tiap jumat dan senin yaa

Ada yang mau cast di Wp ini diganti gak? Soalnya gak cocok aja gitu pake cast yang sekarang. Kasih rekomend dung.

  Ohya, bagi yang bisa ngedit cover chat ya :)

  

    

    Gea berlari di koridor sekolah yang mulai sepi. Beberapa kelas telah mulai pembelajaran. Menyisakan beberapa anak nakal yang malah duduk santai di kantin.

   "Ahhh Gea, kenapa lo jadi bodoh sih" kesalnya karena menyesali perbuatannya semalam. Bukannya tidur malah sibuk memikirkan cowok psychopath aneh itu.

  "Lama-lama lo beneran bego deh Ge, IQ lu bakalan turun drastis" ia tak hentinya gusar "Lo seharusnya gak takut sama dia, takut tuh kalo nilai lo tiba-tiba anjlok terus lo gak dapat beasiswa lagi"

   Semalam Gea sama sekali tak dapat tidur karena masih frustasi dengan kata-kata Vero yang mengatakan ia adalah miliknya. Dasar sialan.

   Hanya tinggal beberapa langkah lagi Gea sampai di kelasnya. Namun ia malah berbalik arah dan berjalan cepat. Bagaimana tidak, Vero dan rombongannya malah nongkrong di sana.

   "Ahhhh.. Lo sial banget sih Ge" gerutunya. Gea mencoba untuk tidak terlihat oleh Vero namun sayang, intuisi Vero lebih cepat.

   Baru berapa langkah Gea pergi, Vero langsung menyadarinya dan berlari menghampiri. Dengan cepat ia meraih tangan Gea dan menariknya untuk berhenti. Gea yang kehilangan keseimbangan malah menabrak dada bidang Vero.

   "Baru juga semalam ditinggal, eh paginya udah main peluk aja" ujar Vero sambil tertawa. Gea yang sadar akan posisi nya langsung menjauhkan diri "Gue gak sengaja ya" bantahnya.

  Vero malah tersenyum "Kalo gitu biar gue yang meluk lo" tanpa banyak tanya Vero langsung merangkul Gea dan memeluknya "Miss you" ujarnya tepat di telinga Gea.

   Gea kehilangan nyawa nya saat ini. Bukan masalah pelukan nya tapi masalah bisikan yang terdengar seperti himbauan kematian.

   "Lo gila apa?, ini sekolah" Gea berusaha melepaskan pelukan Vero, namun usahanya sia-sia. "Ohh jadi kalo gak di sekolah boleh dong peluk-peluk?" tanya Vero yang malah terdengar seperti ucapan bodoh.

   "Lepas ih" Gea mencubit pinggang Vero yang membuatnya terlepas dari cowok itu "Sakit sayang, main kasar ya?" ujarnya sambil memautkan bibir.

   "Udahlah Ver, gue mau ke kelas dulu" Gea hendak pergi namun lagi-lagi tangannya ditahan "Eittss, hari ini lo gak boleh masuk" titahnya pada Gea "Ehh tuan Vero yang terhormat, hari ini gue ada ulangan. Jadi jangan ikut campur" Gea menghempas tangan Vero lalu berjalan ke kelasnya.

   Vero malah mengadikan bahu dan menyusul Gea "Hari ini ulangan apa?" tanyanya sambil menggandeng tangan Gea "Matematika.. Tangan lo bisa santai dikit gak sih" kesal Gea.

   Ia tersenyum "Apa salahnya gandeng pacar sendiri?" ujarnya sambil mengedipkan satu mata "Idih jijik" ejek Gea. Sontak perkataan itu pun mendapatkan tatapan tajam Vero.

  "Ohh mulai berani ngelawan?" tanyanya dengan satu alis terangkat "Eehh bukan gitu" elak Gea "Yaudah, jangan banyak protes. Nikmatin aja" titah Vero

   Mereka terus berjalan ke kelas. Hingga di pintu kelas ia mendapati Pak Hanri sedang mengabsen para murid.

   "Lepas, gue mau masuk kelas" Gea mencoba menarik tangannya.

   "Lah,, masuk aja. Apa hubungannya coba sama tangan gue?"

My Psychopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang