Yunseong berusaha mengingat yang ia pelajari kemarin malam. Ia tak begitu mengingatnya, karena setiap malamnya kini dihadiri Minhee.
Tentu saja saat ini Minhee juga ada di kelasnya, duduk di meja guru, karena sang guru sedang berkeliling pada ulangan harian hari ini.
Yunseong yang tampak kesusahan dihampiri oleh Minhee.
"Gue tau jawabannya. Lo nunduk aja."
Minhee menggarisi beberapa kata yang merupakan jawaban yang di terdapat di soal.
"Lo tulis aja semua itu unsur peta." lanjut Minhee.
Yunseong menuliskan sesuatu di soalnya.
thx.
lalu menghapusnya.
Minhee juga melihat Donghyun yang kesusahan. Donghyun menutup matanya, berusaha mengingat jawabannya.
Tetapi ia kaget melihat soal pilihan gandanya terjawab semua. Bahkan yang ia tidak ketahui.
Donghyun segera menulis jawabannya di lembar jawaban karena waktu mulai menipis.
Begitu pula dengan Junho, Minhee juga membantu sedikit. Minhee sengaja menjatuhkan penghapus Junho. Selagi Junho mengambilnya, soal yang masih kosong itu sudah terlihat jawabannya.
"Kok udah semua." gumam Junho.
Yunseong sedikit tertawa mendengar Junho.
"Yunseong, kamu tertawa ya?!" tanya gurunya sambil melempar spidol papan tulis.
"Tidak, Pak." Yunseong menjawabnya dengan berusaha tenang alias langsung jadi poker lagi.
Tetapi bukan hanya Yunseong yang terkaget.
"Jo Yuri? Kamu berusaha menyontek?" ujar sang guru mengambil kertas rangkuman kecil milik yang terjatuh di bawahnya.
"Nilai kamu 0, kamu ikut remidial."
Yunseong melihat Yuri yang di sebelah kirinya menundukkan kepalanya di meja.
"Kasian, Yuri." gumam Yunseong.
"Anjir, pilihan ganda gue bener semua." ujar Junho, "Samaan, Ho, gue juga masa. Padahal gak yakin." balas Donghyun.
Yunseong hanya tersenyum melihat temannya tampak senang. Ada Minhee juga berdiri di sebelah meja Minkyu.
"Wah Yunseong senyum, berarti bagus. Gausah tanya Minkyu, pasti bagus juga." ujar Junho cerewet.
"Nggak kok, nilai gue bahkan lebih jelek dari kalian.." jawab Minkyu.
"Minkyu merendah mulu.." ujar Donghyun.
"Eh iya anjir, Maaa aku ngalahin Minkyu masa..." ujar Junho.
Tetapi keempatnya beserta Minhee menoleh pada Yuri yang sedang menangis.
"Kasian, Yuri. Dia pasti tertekan gara-gara mamanya."
"Kok tau, Kyu?" tanya Donghyun.
"Waktu rapotan semester kemarin mamanya marah banget Yuri gak ranking 1. Mamanya bahkan banding-bandingin Yuri sama gue yang waktu itu ranking 1." jelas Minkyu.
"Meskipun mama gue juga suka banding-bandingin gue sama Minkyu, tapi untungnya mama gue gak sampe kaya gitu." ujar Junho.
"Bunda gue juga gak pernah, tapi Ayah gue kadang yang suka ngomel." balas Yunseong.
"Haha, Seong. Lo kenapa gak masuk ipa aja sih? Biar jadi dokter turun temurun." tanya Minkyu.
"Ya karena gak passion?? Awalnya, gue mau-mau aja masuk ipa. Ayah juga sebenernya mau ipa, tapi bunda bilang biarin tesnya keluar dan disinilah gue sekarang." jelas Yunseong.
"Ayolah semuanya pasti sering dibanding-bandingin, padahal tiap orang punya passion sama mimpinya masing-masing. Rasanya gak adil. Gue sering mikir gitu." ujar Donghyun.
"Atau orang tua pada maksain kehendak mereka buat kita. Tapi itu buat kita juga, meskipun ya.. dengan cara yang salah." lanjutnya.
"Hm, hawanya jadi gak enak bahas ginian," ujar Junho.
"Up yuk?" ajak Minkyu, rooftop maksudnya.
"Yuk."
Merekapun berjalan keluar kelas.
Yunseong yang melewati Yuri memberi stick note pada Yuri.
You'll do better next time, Yuri. Hang in there.
to be continued....
find yourself a supporter like keum donghyun supports hwangpetit
KAMU SEDANG MEMBACA
who are you? ➫ yunseong, minhee, keumdonghyun
Fanfictionsemenjak donghyun datang, yunseong selalu diikuti oleh hantu yang tidak ia kenal, minhee. inilah awal dari kebohongan yang akan terungkap. #68 in slice of life [not bxb] hwangeumini [황윤성,금동현,강민희] au: school life, slice of life. not so romance. ft. p...