semenjak donghyun datang, yunseong selalu diikuti oleh hantu yang tidak ia kenal, minhee.
inilah awal dari kebohongan yang akan terungkap.
#68 in slice of life
[not bxb] hwangeumini [황윤성,금동현,강민희] au: school life, slice of life. not so romance. ft. p...
Lagi-lagi mimpi yang asing, Yunseong mulai terbiasa.
"Lo kapan sih tau diri?!"
"Maaf."
"Gue gabutuh maaf lo. Gak penting. Dan gak bisa ngerubah ranking gue jadi ranking 1."
"Maaf, tapi sakit banget."
"Oh, pipi lo kena jam tangan mahal gue ya? Enak rasanya kena tonjok?"
"Aw..."
"Minhee, lo itu cuma disuruh ngalah aja.. Biarin gue yang ranking 1, dan gue gak akan kaya gini.. Apa lo gatau rasanya selalu jadi nomer 2 dibelakang lo?"
Minhee hanya meringis kesakitan. Ia menahan semuanya sendirian.
Anak itu meninggalkannya. Bibirnya berdarah, bahkan lebam di pipinya masih belum hilang juga.
"Tinggal ngalah aja, Minhee. Ngalah.." ujar Minhee pada dirinya sendiri yang sedang menghadap cermin di kamar mandi sekolahnya.
Minhee mengambil tisu dan membersihkan darahnya. Tidak mungkin ia kembali ke rumah dengan keadaan seperti ini. Kakaknya akan marah besar.
Ia menggunakan maskernya dan pulang ke rumah.
Betul, Minhee harusnya tahu diri. Ia harus mengalah, ia tidak ingin kakak satu-satunya itu khawatir tentang yang terjadi.
"Oh, Minhee udah pulang?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iya, kak."
"Kok lama sih, kakak nungguin loh daritadi. Sebelum shift kakak mulai, ayo kita makan bareng dulu." ujar kakaknya.
Minhee melepas masker yang daritadi ia pakai.
"Is everything ok, Min?" tanya kakaknya.
"I'm fine. Thank you for askiㅡ"
"Aduh kak Min, kok dipegang sih?!" ujar Minhee.
"Kamu gak mau cerita sama kakak?" tanya kakaknya, Mina.
Minhee sangat ragu untuk menceritakan ini.
"Gapapa, kak. Everything is clear."
"Min, aku tahu kita gak punya harta yang bisa dibanggakan, tapi kamu masih punya kakak. Kakak juga punya kamu. Intinya kamu gak boleh nyerah.."
"Apaan sih kak.."
"Kakak tahu ada yang gak beres."
"I'm fine... udah kita makan aja." ujar Minhee.
"Diobatin dulu ya, Min?"
Minhee hanya mengangguk menurut pada kakakanya itu.
"Apa kakak gak usah kerja dulu?" tanya Mina, "Ih kan aku bukan bayi, kakak pergi aja."