Chapter 4

7 3 2
                                    

"Sekian pelajaran hari ini, ada yang ingin ditanyakan?" tanya Bu Yuni sambil membereskan buku-bukunya.

Para murid hanya bergeleng dan beberapa mulai merapihkan mejanya, termasuk Alya, Nia, dan Ria.

Bel pulang berbunyi dan mereka dengan cekatan langsung menyusul Bu Yuni untuk keluar dari kelas.

"Ke NE yuk?" ucap Nia tiba-tiba dengan muka ceria sambil menghadap ke Ria dan Alya.

"Ayok!" jawab Ria dengan suara nyaring, menandakan dia senang.

"Ngapain? Capek tau." ujar Alya dengan muka lesuh.

Nia memegang pundak Alya, membuat Alya mau tidak mau melihat mata Nia. "Gue cuman mau ngingetin, tadi siang gue sama Ria ngantuk banget kayak buruh belum tidur 3 hari, tapi kita tetap aja temenin lo ke kantin."

Alya memutar bola matanya dan melepaskan genggaman Nia di pundaknya. "Iya iya. Tapi gue pulang dulu ya ganti baju sama ambil uang lebih."

Nia dan Ria tos, merayakan keberhasilan mereka membujuk Alya. 

***

Kafe Ngopi Enak, atau biasa disebut NE oleh anak-anak SMA Garuda, terlihat sibuk seperti biasa. Terlihat banyak sekali murid dari berbagai sekolah yang langsung ke kafe tanpa ganti baju, alhasil mereka masih memakai seragam sekolah mereka masing-masing.

"Hunting nggak, Ni?" tanya Ria sambil matanya berjalan-jalan.

"Emang ada? Jarang banget di NE mah."

"Pasti ada. Walaupun cuman satu atau dua biji, tetep ada pasti."

"Ngomongin apa sih?" tanya Alya yang kebingungan melihat teman-temannya.

"Cogan, Al, cogan." jawab Ria girang.

Alya langsung menarik tangan kedua temannya, yang disambut muka tidak enak oleh mereka. "Cari tempat duduk dulu, baru lo pada hunting hunting." ucap Alya masih menarik mereka.

Setelah mendapat tempat duduk, Alya langsung meninggalkan teman-temannya, yang sedang asyik mencari cowok ganteng, untuk membeli makan.

Tempat duduknya dari tempat memesan makanan lumayan jauh jadi ia harus berjalan beberapa meter.

Saat ia berjalan dengan buru-buru, karena ia sangat lapar, ia menabrak seseorang.

Alya langsung menghadap ke orangnya untuk meminta maaf. "Eh, maaf ya." ucapnya dengan nada setengah kaget, setengah lemas.

Namun, orang itu hanya menatap Alya sebentar, lalu berbalik dan hilang begitu saja.

"Lah, ngga sopan banget sih." ucap Alya.

Alya mulai berjalan tetapi sesekali menengok kebelakang untuk melihat orang yang menabraknya tadi.

Setelah ia selesai membeli makanan, ia langsung menuju tempat duduknya dan melihat teman-temannya sudah tidak lagi mencari 'sasaran'.

"Udah celingak celinguknya?" tanya Alya sembari menaruh nampan yang berisi soto daging dan nasi putih.

"Udah. Nyerah deh, ngga ada yang bisa dijadiin penyegaran disini." Ria, seperti biasa, memanyunkan bibirnya. "Gue mau cari minum deh." Sambung Ria sambil berdiri, berjalan meninggalkan teman-temannya.

"Lo nggak makan, Ni?" tanya Alya sambil menyantap sotonya.

Nia menggeleng pelan. "Gue liat lo doang aja udah kenyang, Al. Makan banyak banget, heran." ucap Nia sambil melihat ke arah makanan Alya yang terbilang banyak.

"Hehe, sumber kebahagiaan." jawab Alya sambil tersenyum lebar.

Setelah sekitar 10 menit, Ria kembali membawa nasi goreng dengan wajah yang ceria.

Hope [ Repost ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang