Bab 3: Putus

45 7 0
                                    

Alvarez Fernando:
Ra, boleh pake uang lo g?
Dompet gue ketinggalan di rumah.
Mau bayar uang sekolah.
Please, gue di kantin.

Nara menghela napas, lalu mengetik balasan untuk Alva.

Nara Athana Aseyhla:
Perlu berapa Al?

Alvarez Fernando:
4 bln.
Lo bisa anter?

Nara Athana Aseyhla:
Aku lagi ada tugas Al.

Alvarez Fernando:
Bnran lo gbs?

Nara Athana Aseyhla:
Hari ini harus dianter, Al.
Gurunya killer, ntar aku dihukum.

Alvarez Fernando:
Gue g pntng lgi y?
Ok

Nara Athana Aseyhla:
Bukan gitu Al, nanti aku anter deh kalo uda selesai.

Alvarez Fernando:
Gue prlu skrng Nar!
Skrng atau gue g mau lgi ktmu lo!

Read

Nara menyenggol lengan Fia, membuat tulisan Fia tercoret.

"Apaan sih Nar? Liat nih tulisan gue kecoret." Fia menggerutu sambil menghapus coretan nya dengan stipe-x.

"Temenin gue yuk." Nara memelankan suaranya.

"Tugas kita belum selesai Nar, ntar kita dihukum. "

"Fi, ayolah. Bentaran doang, gak lama kok." Nara masih terus membujuk Fia.

"Lo mau ngapain sih Nara?" Fia tampak kesal namun melihat Nara yang menunduk membuatnya luluh.

"Yaudah ayo, cepetan ya!" Ucapan Fia membuat Nara tersenyum cerah lalu berdiri keluar dari meja.

"Lang, izin toilet ya!" Fia berjalan ke meja guru. Disana Galang Aksara, ketua kelas XII IPA 1 duduk mengerjakan tugas.

"Galang!!" Kini Fia menggoyangkan lengan Galang, membuat Galang menatap tajam ke arahnya.

"Uda siap?" Suara datar Galang terdengar membuat Nara yang berdiri di samping Fia menunduk.

"Ntaran doang elah, Lang. Lima menit dah iya lima menit. Udah kebelet katanya anak baru." Fia melirik ke arah Nara membuatnya gugup.

"Yaudah sana cepetan. Gue gamau nungguin lo ya Fi." Galang mengibaskan tangannya.

Secepat kilat Fia menarik tangan Nara keluar kelas. "Cepetan lo mau kemana?" Fia bertanya sambil berkacak pinggang.

"Kantin bentar ya, gue mau anter uang sama Alva."

"Uang?" Fia mengernyit membentuk lipatan-lipatan kecil di dahinya.

Nara mengangguk, lalu menarik tangan Fia.

"Heh Nara!" Fia menarik kembali tangannya membuat Nara berbalik.

"Apaan sih Fi? Kita gak punya banyak waktu."

"Lo mau kemana?"

Nara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang