Sekarang hari minggu, waktunya semua orang bersantai setelah 6 hari melakukan aktivitas padat. Tak terkecuali yoongi dan jungkook. Mereka sedari tadi hanya menonton tv, membuka kulkas, mengulet di sofa, mencomoti keripik kentang, repeat.
Tak ada yang beranjak dari rumah. Jungkook pun beberapa kali mengecek ponsel, berharap ada yang mengajak bermain. Tapi tinggal harapan, hanya bolak balik timeline yang isinya weekend dengan pasangan atau sahabat.
Terima nasib saja, salah jungkook sendiri jarang bergaul. Yoongi pun sama, ia lebih memilih menggesek gesekan kakinya pada ranjang sambil rebahan. Pikir yoongi, tidak ada yang lebih nyaman selain weekend bersama kasur tercinta.
Hingga pada pertengahan hari, perut keduanya meraung minta diisi. Bunda sedang di daegu ke rumah keluarga ayah yoongi. Tidak ada makanan yang sudah matang. Ingin delivery, uang harus diirit karena tenggang bulan.
"Laper ga sih lu?" tanya yoongi pada jungkook, jungkook hanya mengangguk cepat sebagai jawaban. Lalu jungkook berjalan menuju kulkas, saat dibuka ada bahan makanan yang lumayan banyak.
"Gua mau masak deh, hyung." tekan jungkook seraya berjalan mengambil bahan bahan dari dalam kulkas.
Sebenarnya yoongi malas, tapi ia turuti saja karena sama sama lapar.
Hal pertama yang harus diperhatikan:
Ini adalah yang paling penting, dari segalanya. Serius. Harus ada niat.
Sayangnya Jungkook sedang lemas, yoongi pun.Tancap gas. Mengerjakan sesuatu tidak boleh setengah setengah. Kemudian jungkook mengambil telur dari dalam kulkas. Ia tidak mau masakan yang biasa saja. Ingin membuat resep baru,sih.
Ditelusuri kembali isi kulkas, ada kentang ia ambil juga. Lalu cabai dan daun bawang. Sedangkan peralatan sudah disiapkan.
Kelihatannya sih meyakinkan, yoongi melihat lihat saja. Tidak tertarik membantu, jungkook juga tidak keberatan--malah lebih leluasa.
Oke, pertama jungkook mengupas kentang, memotong menjadi 4 bagian, lalu direbus dengan api besar agar cepat matang. Kemudian, menyiapkan wadah untuk memecahkan telur.Lalu ketika bahan lain sudah dipotong semua, jungkook memasukan semua isian ke wadah yang sudah ada telur nya. Kemudian ia kocok.
Yoongi melihat jungkook ngilu. Jungkook mengocok dengan over acting, sampai semua tubuhnya bergerak. Wajahnya pun serius--sok serius.
Tiba tiba jungkook bersuara, "Pasti hyung pengen punya istri kaya gua. Kulit putih, imut, pinter masak." ia tersenyum kecil membanggakan diri sendiri. Sedangkan yoongi yang mendengar hal itupun tak mau tinggal diam.
"Ya bagus dong. Gaperlu cari lagi, gue idup sama lu aja. Gabutuh istri." sesantai itu yoongi bicara. Jungkook sudah geli saja mendengarnya.
"Omongan tuh doa, dikabulin sama allah tau rasa lo."
Setelah percakapan yang tak ada makna itu, hidangan pun sudah matang. Tampilannya tidak buruk. Setidaknya yoongi nafsu melihatnya. Jungkook sangat pintar plating.
Mereka makan di ruang tamu di depan tv. Tak ada yang bicara. Katanya sih, kalau makanan enak itu bisa sampai membuat yang makan tidak bicara.
Betul betul tidak bicara.
Sampai habis,
Dan masuk ke kamar masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRO' | YoonKook
FanfictionNO HOMO HOMO KLEB Ini juga cerita gabakal ada ending, ngalir aja kaya tai.