00.13 ; regretted

270 62 1
                                    

sore beranjak malam, dian barusan pulang dari sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sore beranjak malam, dian barusan pulang dari sekolah.

seminggu

sekiranya seperti itu yang terdapat pada notif reminder diponselnya. itu bukan notif pengingat deadline tugas atau apapun sih.

itu notifㅡ tentang udah seberapa lama yohan menjauh dari dian.

suntuk, gitu sih rasanya, hidupnya gitu-gitu aja, nggak rame, karena toa berjalannya beneran udah musnah. nggak ada orang aneh yang lari-lari cuma mau deketan dan pulang bareng sama dia, nggak ada yang sampe mencak-mencak marah kalau dian pergi kedunia malamnya.

yang dian anggap sebagai definisi tai ayam dikasih nyawa itu memang udah nggak pernah dian temui.

padahal memang niat dian sendiri, berjarak sama yohan.

apaan ya, semata-mata dian ngerasa dian itu cuma parasitnya yohan.














jalanan mulai sepi, nggak ada orang maupun kendaraan yang lewat. cuma ada....

gerombolan laki-laki nakal diujung jalan.

dian yang notabenenya jagoan diarea balapan, tapi pastinya masih kalah sama segerombol cowok-cowok kekar disana.

dian mundur, mau puter balik persetan salah satu dari mereka ada yang menotice keberadaan dian, lalu salah seorang itu mendekati dian.

"eh, cewek, sendirian? sini gabung sama kita," ucap cowok berandal tadi.

"apaansih bangsat!"

"anak cantik nggak boleh kasar, iya nggak? ahahaha," sergahnya yang disauti oleh gengnya yang lain, dan tanpa aba-aba laki-laki itu narik pergelangan dian.

"lepasin anjing!" sergahan dian cuma ditertawain.

dian nggak punya tenaga buat ngelawan, cuma bisa teriak-teriak nggak jelas, walaupun dian sadar bener-bener nggak ada orang yang bakal denger jeritannya, tapi dian masih bersikeras berteriak.

"WOY! COWOK LAWANNYA COWOK DONG!" seseorang setiba itu datang diwaktu yang sangat tepat, sontak dian langsung berlari berlindung dibelakang lelaki yang mau nolong dian itu.

"masa kasar sama cewek? banci kaleng dasar!" laki-laki itu tak segan memancing.

dan terjadilah baku hantam, sekiranya satu lawan lima. dasar itu preman cap racun tikus, beraninya keroyokan.

tapi kayaknya itu hal mudah bagi cowok pahlawan itu, sontak dengan lihai membabi buta preman-preman dengan jurus taekwondonya yang kentara udah digeluti sejak lama.

nggak butuh waktu yang lama, berandal-berandal itu lari kocar-kacir yang diikuti gelak tawa remeh dari lelaki yang nolong dian.

dian terkesiap, udah ditolongin, coba kalo dia nggak dateng?

"eum, makasih ya, udah nolongㅡ,"

"kenapa sih malem-malem masih diluar? kan lo tau disini banyak cowok nggak bener!"

"barusan kelar bimbelnya, j-jadi baru pulang, hehe," ucap dian canggung.

"lain kalo kalo udah sore pulang!"

"i-iya,"

"sana pulang, gue awasin dari belakang."

"eh, nggak usah han. rumah gue deketan kok! makasih yaㅡ,"

iya, yang nolonh dian dengan gagahnya itu yohan.

"yaudah."

kemudian yohan langsung pergi.

nggak ada perpisahan alay kayak dulu lagi, dian kangen.

yohan tanpa melirik ke dian lagi itu akhirnya menjauh, tanpa suara tanpa tanda, bener-bener jauh dari seorang yohan yang dulu dian kenal.






























"WOY, YOHAN! BISA NGGAK SIH NGGAK USAH JAUHIN GUE? UDAHAN DONG NGAMBEKNYA, GUE MINTA MAAF!"

setiba itu yohan menghentikan langkahnya, terkejut bukan main waktu lihat kedua tangan dian melingkar diperut yohan, dian memeluk yohan dari belakang.




"udahan diemnya, gue minta maaf...."

dian mengusap aliran airmata yang nggak dian sadari terbuat sendiri.


"dian janji dian nggak bakal gitu lagi sama yohan....,"





scroll lagi! satu part lagi nih!

BAD GIRL |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang