Brian duduk santai di kursi kebesaran milik Daddynya, kakinya bersila seraya tangannya sibuk memainkan smartphone.
Helaan nafas sesekali terdengar, Brian menegakkan punggungnya yang sedari tadi bersandar nyaman di kursi Daddynya."Kenapa Daddy lama ih.."
Ting~
Brian melihat smartphonenya dan nama Aji muncul dinotifikasi.
"Ah~" Brian segera saja membuka aplikasi chat tersebut dan membaca pesan dari Aji. Wajah bosannya berubah.
[Gue turut berduka cita ya An.. Kemarin sorry banget gue gak bisa dateng karna gue harus kontrolin kaki gue lagi. Lu yang sabar, tabah ya. Gue berdoa semoga Mama lu bahagia disisi Tuhan.]
Brian yang membaca pesan dari salah satu temannya 'Aji' mulai sesenggukkan wajahnya berubah merah karena isak tangisnya.Ia teringat akan Mamanya, sekarang dirinya sendiri didunia ini. Papa sama Mamanya sudah pergi meninggalkannya, meninggalkan dirinya didunia ini. Sendiri. Dirinya sekarang sendiri.
Tubuh Brian gemetar, dia memikirkan kemungkinan demi kemungkinan yang akan terjadi kepadanya dikemudian hari. Akankah hari ini atau besuk Daddynya akan membuangnya???
Brian berdiri dari duduknya, smartphone yang tadi sudah jatuh kepangkuannya kini terbanting ke lantai yang kini dipijaknya.
Brian menjambak rambutnya saat merasakan kepalanya berdenyut sakit. Brian mulai melangkah dengan kakinya yang terasa lemas, Brian menatap sayu ruang kerja Daddynya yang berputar membuatnya mual dan menambah rasa nyeri di bagian kepalanya.
Perlahan Brian terduduk karna tak bisa lagi menahan berat tubuhnya karena kakinya yang melemas, tubuhnya jatuh kelantai cukup keras dengan mata yang tertutup.
Brian pingsan..
.
."Apakah masih ada acara setelah ini?"
"Mr. Riski mengubah pertemuan hari ini menjadi lusa sore Mr. Ann jadi setelah ini jadwal anda kosong."
"Thanks Tyas.."
"Iya Mr. Ann. Ada yang bisa saya bantu lagi Mr??"
"Ah benar." Albrecht berhenti sejenak, menaikkan lengan jasnya sedikit dan menatap jam tangan miliknya, angka empat telah ditunjuk jarum pendek.
Albrecht menghela nafas, 'Brian pasti belum makan siang' pikirnya."Ada masalah Mr. Ann?" tanya Tyas hati-hati ketika melihat boss tampannya menghela nafas cukup keras.
"Brian, aku pikir dia belum makan siang." ucapan tenang sang bos ditanggapi raut kaget wanita cantik tersebut, dirinya melupakan jika anak sang bos berada diruang kantor atasannya tersebut.
"Ma-maafkan kecerobohan saya Mr. Ann."
"Tak apa, jika Brian lapar seharusnya dia keluar mencari makannanya."
"Ta-tap..."
"Mungkin dia bermain game dan melupakan makan siangnya."
"....."
"Aku akan pulang."
"Ba-baik Mr. Ann."
![](https://img.wattpad.com/cover/171544825-288-k760576.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Daddy [Boys Love]
RomanceBrian anak SMA manja yang kini hanya tinggal bersama Ayah tirinya. akankah hidupnya bahagia? ataukah kesengsaraan yang ia dapatkan? Step Daddy🔞 by NekoEro Original Character