Bagian 6

14.7K 576 15
                                        


♦STEP DADDY♦
©NekoEro

-2019-

T E R I M A K A S I H
Y A N G M A S I H
S E T I A
♥♥♥

"Dek Brian jangan main hp terus." mendengar suara berat Daddynya Brian mendongak dengan wajah kesal.

Saat ini diruang santai dengan sofa empuk yang nyaman, Brian duduk bersila sambil bermain smartphone dan jangan lupakan didepannya televisi tengah menyala.

"Nanggung Dadd~~~" rengek Brian ketika smartphone miliknya sekarang berpindah ke tangan sang Daddy yang kini duduk disebelahnya.

"Belajar." ucap Albrecht dengan wajah datar menatap Brian yang masih cemberut memanyunkan bibir tipisnya.

"Tapikan ini hari libur...." rengek Brian, tangannya terulur mencoba meraih kembali smartphone miliknya, tetapi segera dijauhkan dari jangkauan Brian oleh tangan besar Albrecht.

"Minggu depan adek ada ujiankan?" tanya Albrecht masih menjauhkan smartphone digenggaman tangannya dari Brian.
Sekarang posisi Brian seakan tengah memeluk beruang besar didepannya.

"Uuh~ Daddy satu jam lagi yaaa~ ujiannya Brian kan masih minggu depan >\\\<"

"....."

"Iihh~~ balikin hape adeeeek~~~"

"Daaaadddyyy uuh uhh~~~" rengek Brian seraya mulai terisak dengan tubuh kecilnya memeluk sang Daddy erat. Lebih tepatnya jemari lentik milik Brian mencubit gemas lengan atas sang Daddy, yang tentu saja tidak menimbulkan rasa sakit sedikitpun bagi Albrecht.

"Balikiiin uuh~ nakal~~~" Brian terus merengek seraya memukul-mukul Daddynya.

"Adek kebiasaan, kalau main hp lupa waktu. Adek udah SMA harusnya lebih bisa membagi waktukan?" omel Albrecht seraya menyerahkan benda serba bisa tersebut kepemiliknya yang kini menerima smartphone tersebut dengan sudah wajah memerah.

"Tapikan Brian juga belajar Daddy...."

"Benarkah?" tanya Albrecht.
Brian mengangguk sebagai jawaban.

"Sejak adek boleh pulang dari rumah sakit kemarin, yang adek lakuin apa saja?" tanya Albrecht lagi, Brian memasang pose berfikir.

"Udah dua minggu Daddy, palingan Brian sekolahkan??"

Albrecht mengangguk, "Dan adek nangis-nangis minta hp baru kan? Karna hp adek hilang. Suda--"

"Masa Brian jadi manusia purba gak punya hape sendiri??" potong cepat Brian, yang dihadiahi cubitan gemas dari Albrecht dihidung mancungnya.
Brian mengelus pelan bekas cubitan sayang dari Daddynya itu.

Bibirnya ia manyunkan, pertanda ia kesal. Albrecht terkekeh.

"Kalau orang tua bicara itu dengerin dulu, jangan dipotong." ucap Albrecht.
Brian menegakkan duduknya dan mengangkat tangannya kekepala, dan hormat ala upacara bendera. Seraya berkata, "Laksanakan pak boss!"

Albrecht mengacak rambut Brian seraya terkekeh, 'anaknya' ini sungguh kekanakan.

"Sekarang adek belajar."

Step Daddy [Boys Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang