---
2 bulan kemudian...
Sudah dua bulan lebih Mingyu dan Wonwoo tinggal bersama. Tidak ada yang berarti selama mereka tinggal serumah. Hanya rasa canggung lah yang selalu tercipta diantara mereka berdua.
Mereka berdua tinggal disebuah rumah minimalis berlantai dua yang memiliki interior yang cukup mewah. Dan kini mereka berdua pun sudah sibuk dengan urusannya masing-masing.
Mingyu sibuk dengan urusan kantornya begitu pula dengan Wonwoo. Oh iya, Wonwoo memang bekerja di salah satu perusahaan bersama Ong Seungwu di perusahaan milik kekasih sahabatnya itu, Kang Daniel.
Mingyu tidak pernah melarang Wonwoo untuk bekerja. Toh juga uang nya akan dia rasakan sendiri, pikir Mingyu.
Seperti pagi ini. Mereka berdua sedang sibuk di meja makan dengan sarapan masing-masing. Sesekali Mingyu menelpon beberapa karyawannya untuk menanyakan atau memerintahkan suatu pekerjaan.
"Baik Soonyoung-ah. Kau siapkan saja berkas untuk meeting hari ini, aku akan sampai dikantor 30 menit lagi," ujar Mingyu pada orang yang sedang ditelponnya. "Ya. Aku tutup telponnya."
Mingyu pun menyimpan handphone nya diatas meja makan dan melanjutkan acara sarapannya. Wonwoo hanya mendengus kesal. Selalu seperti itu. Mingyu selalu mementingkan pekerjaan di kantornya daripada mengisi perutnya dengan makanan. Pantas saja Eomma Kim selalu mewanti-wanti Wonwoo untuk mengatur pola makan dari Kim Mingyu.
"Wonwoo-ya, aku akan pulang telat malam ini. Kau jangan memasak terlalu banyak." ucap Mingyu.
"Hm," Wonwoo menjawab dengan sebuah deheman.
"Sudah selesai? Aku harus buru-buru pagi ini!" ujar Mingyu lagi.
"Sudah daritadi. Aku tinggal menunggu mu selesai makan Mingyu-ssi," ucap Wonwoo.
Mingyu pun dengan segera menghabiskan nasi goreng kimchi yang dimasak Wonwoo untuk sarapan hari ini. Kemudian dia bangkit dari kursinya dan mengajak Wonwoo untuk masuk kedalam mobil.
"Hey, jujur saja aku sangat canggung berada didekatmu. Apalagi dengan panggilan formal darimu itu," Mingyu membuka percakapan saat mereka berdua sedang di dalam mobil.
"Memangnya kenapa?" Wonwoo bertanya.
"Entahlah. Aku hanya mengeluarkan isi hati ku saja saat ini," Mingyu menjawab acuh.
Wonwoo hanya menghela nafasnya. Jujur saja ia pun sangat canggung berada di dekat Mingyu. Tapi ia juga sedang berusaha untuk membiasakan hidupnya dengan kehadiran Mingyu.
"Cukup panggil aku Mingyu tanpa ada kata formal di belakangnya." ucap Mingyu saat sampai di kantor Wonwoo.
Wonwoo menganggukan kepalanya sebagai jawaban, dan ia pun keluar dari mobil Mingyu. Sebelum berangkat ke kantornya, Mingyu memang selalu mengantar Wonwoo terlebih dahulu ke kantor tempat Wonwoo bekerja. Setelah itu dia akan berangkat sendirian menuju kantornya.
Wonwoo berjalan melewati koridor kantor dan tak lupa menjawab sapaan karyawan yang menyapanya. Dia kemudian masuk kedalam ruangannya di bagian Manajemen.
"Pagi Wonu hyung!" sapa Seungkwan temannya di divisi ini.
"Pagi," jawab Wonwoo.
"Hyung kesini diantar Mingyu ahjussi ya?"
"Berhenti memanggilnya ahjussi Seungkwan! Dia itu sangat tampan seperti anak masih muda tau!" timpal Seongwu yang duduk bersebelahan dengan Wonwoo.
"Ya ya terserah hyung saja!" dengus Seungkwan.
Wonwoo yang sudah terlalu sering mendengar pertengkaran kedua temannya itu hanya bisa terkekeh pelan, dan ia pun mulai memfokuskan matanya pada pekerjaannya yang menumpuk.
---
"Mingyu-ya aku lihat badan mu tambah berisi saja. Pasti kau banyak makan yang sehat-sehat. Bahagia sekali sepertinya memiliki seorang istri, lebih ada yang mengurus," celoteh Soonyoung, sekertaris Mingyu.
"Kau ini bicara apa?"
"Aku hanya iri melihatmu ada yang memperhatikan, kan aku juga ingin merasakannya!" ujar Soonyoung sambil mencebik.
"Ya tinggal kau nikahi saja si Jihoon pacarmu itu apa susah nya huh?!" ucap Mingyu.
"Mudah sekali kau berbicara seperti itu!" kesal Soonyoung. "Asal kau tau ya, ayah nya Jihoon adalah seorang polisi! Aku takut sebelum aku berhasil melamarnya, aku akan ditembak pistol duluan oleh ayah nya itu!" lanjutnya.
Mingyu tergelak mendengar cerita dari sekertarisnya ituㅡah tidak hanya sekertaris, tapi mereka sudah berteman dari sekolah menengah atas.
Karena Mingyu yang tidak suka dengan sekertaris perempuan yang selalu menggodanya, akhirnya dia memutuskan untuk mengangkat Soonyoung menjadi sekertarisnya.
"Coba kau usaha dulu untuk melamarnya. Tidak ada salahnya kan?" saran Mingyu.
Soonyoung pun seketika tersenyum konyol. "Benar juga ya. Kenapa aku tidak mencoba nya lebih dulu? Ah kau memang sahabatku yang terbaik Mingyu."
"Ah iya asal kau tau, setelah menikah kau banyak berubah Mingyu-ya. Kau menjadi tidak terlalu dingin kepada karyawan. Hm aku menyukai sikapmu sekarang, tolong pertahankan." lanjut Soonyoung.
Mingyu menaikan sebelah alisnya bingung. Apakah ini gara-gara kehadiran Wonwoo di kehidupannya? Tidak, tidak mungkin. Lagipula Mingyu dan Wonwoo hanya berkomunikasi bila memang sedang membutuhkan saja, tidak lebih dari itu.
"Yak, Mingyu-ya! Aku berbicara daritadi dan kau hanya melamun. Kau sedang melamunkan apa? Istrimu? Kim Wonwoo?" cerca Soonyoung.
"Kim Wonwoo?"
"Iya, istrimu. Kim Wonwoo. Memangnya ada yang salah dengan marga itu huh?"
"Astaga mengapa aku baru sadar kalau Wonwoo sudah berganti marga menjadi marga keluargaku?" batin Mingyu sambil mengusap wajahnya pelan.
Mata Soonyoung memicing curiga. "Jangan bilang kau tidak benar-benar menjalani rumah tangga mu dengan baik Mingyu-ya?"
"Entahlah.. "
"Entahlah?"
"Aku tidak tau Soonyoung-ah,"
"Astaga! Ternyata Direktur Kim Mingyu sangat payah dalam hal seperti ini! Pantas saja tidak ada yang kuat berdekatan dengan mu!" ucap Soonyoung.
"Yak Kwon Soonyoung! Tutup mulutmu sialan!"
Soonyoung hanya bisa menertawakan atasannya itu. Dia juga agak heran, mengapa Mingyu seperti ragu menjalani rumah tangga bersama Wonwoo.
Hah, bos nya ini aneh sekali!
"Hey Kim, ikuti saja kata hatimu. Bila kau nyaman saat bersamanya, itu berarti kau sudah bisa menerima kehadirannya. Aku harap rumah tangga mu akan berjalan dengan baik."
"Urus saja si Jihoon mu itu. Kau tidak usah susah payah mengurusi masalah rumah tangga ku, Kwon."
"Kauㅡkalau saja kau bukan atasanku, sudah ku lempar tubuhmu dari lantai gedung ini!"
TBC
Maap:(
Emang gajelas:(Votmentnya atuh gaes:(
©Suni💛
KAMU SEDANG MEMBACA
With My Way » Meanie ✔
Fanfic[ Completed ] Saat sebuah perjodohan konyol yang merubah hidup keduanya. Akankah mereka bertahan? atau akan mengikuti ego nya masing-masing? "Aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku." Warn⚠ Pairing Meanie! | BxB! | Bahasa Baku! | Age-switch! | Mp...