---
Selama seminggu ini, Wonwoo masih merasakan mual di pagi hari. Mingyu tentu saja terganggu dengan pemandangan tersebut, dan selalu memaksa Wonwoo untuk pergi ke rumah sakit. Tetapi lagi-lagi lelaki manis itu selalu menolak segala penawaran Mingyu.
Masih dengan alasan yang sama, yaitu magh nya yang hanya sedang kambuh.
Seperti pagi di kediaman mereka berdua hari ini. Perdebatan kecil terjadi. Wonwoo bersikeras ingin pergi ke kantor karena ada urusan penting disana, tetapi Mingyu melarangnya untuk tidak keluar rumah.
Wonwoo tetaplah Wonwoo. Dia kembali menentang perintah Mingyu dan berakhir dengan gertakan dari lelaki jangkung itu. Wonwoo ingin menangis rasanya saat Mingyu mengeluarkan kata kasar lagi padanya. Perlu diingat, hormonnya sedang tidak stabil akhir-akhir ini. Moodswing yang selalu berubah-ubah.
Dan berakhirlah Wonwoo di halte bus ini. Ia nekat pergi setelah Mingyu sudah tidak ada dirumah.
Sungguh Wonwoo tidak berbohong. Memang ada sesuatu yang harus ia urus dan ia kerjakan di tempatnya bekerja.
Limabelas menit menunggu, akhirnya bus dengan arah tujuannya menepi di halte tersebut. Wonwoo dengan segera menaiki bus itu dengan hati-hati, takut bertabrakan serta berhimpitan dengan penumpang lain.
Apabila mengingat-ingat bahwa ada nyawa lain di dalam perutnya, Wonwoo semakin ingin menyumpah serapahi orang yang sudah membuatnya seperti ini. Untuk alasan apapun itu, Wonwoo masih belum bisa menerima kehadiran anak ini dan keadaan dirinya sekarang.
Setelah beberapa menit kemudian, Wonwoo pun sampai di tempat tujuannya. Ia sengaja menaiki bus hanya karena ingin mengenang masa lajangnya dulu yang selalu pergi ke tempat kerja dengan menaiki bus.
Hah~ apabila mengingatnya, Wonwoo ingin sekali kembali pada masa itu. Masa dimana beban hidupnya tak seberat seperti sekarang.
Wonwoo menarik nafas dan menghembuskannya pelan. Ia pun melangkah masuk ke dalam kantornya.
Tetapi tiba-tiba ada yang menarik tangannya dari belakang. Wonwoo pun dengan refleks berbalik.
"Lee sajang-nim?" Wonwoo berucap terkejut.
Ternyata yang menariknya itu adalah Lee Seokmin, Bos nya. Wonwoo segera melepaskan tangannya dari cengkraman Seokmin lalu membungkuk hormat.
"Maaf membuatmu terkejut Wonwoo-ssi." ucap Seokmin dengan senyumannya.
Wonwoo menggeleng kecil. "Ada yang ingin kau bicarakan?" tanyanya kemudian.
"Aku hanya ingin menyapamu. Sudah seminggu ini aku tak mengunjungi kantor."
"A-ah, seperti itu.."
Wonwoo merasa tak nyaman. Pernyataan dari Bos nya itu berhasil membuatnya risih. Ia seketika teringat dengan perkataan Mingyu yang menyuruhnya untuk menjauhi Lee Seokminㅡselagi bisa. Untuk itu Wonwoo hanya menanggapi nya dengan senyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
With My Way » Meanie ✔
Fiksi Penggemar[ Completed ] Saat sebuah perjodohan konyol yang merubah hidup keduanya. Akankah mereka bertahan? atau akan mengikuti ego nya masing-masing? "Aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku." Warn⚠ Pairing Meanie! | BxB! | Bahasa Baku! | Age-switch! | Mp...