---
Resepsi pernikahan Mingyu dan Wonwoo berlangsung dengan sangat sederhana.
Ya, mereka berdua sudah sah sebagai suami istri saat pemberkatan pada pagi hari di hari yang sama dengan hari dilaksanakannya resepsi.
Awalnya Tuan dan Nyonya Kim ingin menggelar resepsi yang megah dan mewah. Tetapi Mingyu langsung menolak. Dengan ancaman kalau mereka masih keukeuh ingin melaksanakan resepsi yang mewah, Mingyu akan membatalkan acara pernikahannya dengan Wonwoo.
Tetapi tetap saja, walau resepsi yang digelar cukup sederhana, para tamu undangan yang datang kebanyakan datang dari kolega-kolega bisnis Tuan Kim, Tuan Jeon dan Mingyu sendiri.
Sedangkan Wonwoo? Ia hanya mengundang teman dekatnya di kantor dan teman dekatnya semasa kuliah. Seperti saat ini, salah satu teman Wonwooㅡah atau bisa dibilang sahabat Wonwoo sedang mengantri untuk bersalaman dengan kedua pengantin baru tersebut.
"Wonu-ya! Ah aku tidak menyangka kau akan mendahului ku untuk menikah!" ujarnya sambil memeluk Wonwoo.
Wonwoo pun membalas pelukan sahabatnya itu. "Ya sudah, tinggal hyung ajak saja Daniel sajang-nim untuk menikah. Kan dia banyak uang," canda Wonwoo.
Orang yang dipanggil hyung oleh Wonwoo itu pun melepas pelukannya, dan dia berujar sambil mencebikan bibirnya lucu. "Ish, si CEO sok sibuk itu pasti tidak mau terburu-buru!"
"Seongwu hyung cepatlah sedikit! Lihat, antrian nya masih banyak!" tiba-tiba orang yang ada dibelakangnya menimpali. Itu ternyata salah satu teman Wonwoo juga dikantor. Seungkwan namanya.
Seongwu mendengus dan kemudian mengucapkan selamat sekali lagi pada Wonwoo dan Mingyu, lalu setelah itu ia melenggang pergi.
Acara pun akhirnya selesai. Wonwoo langsung mendudukan tubuh lelahnya di kursi pelaminan. Sungguh demi apapun dia lelah terus berdiri berjam-jam seperti tadi! Apalagi ia harus terus tersenyum, itu yang di katakan Eomma nya Mingyu saat ia sedang dirias.
Mingyu yang melihat wajah lelah Wonwoo tidak ada niatan sedikit pun untuk membuka mulut atau menawarkan Wonwoo untuk minum. Dia hanya diam di kursi nya sambil memijat pelipisnya.
Tidak ada percakapan antara keduanya. Hanya hening yang menyelimuti suasana saat ini. Canggung? Apalagi. Wonwoo yang tidak pernah nyaman dengan orang yang baru dikenal nya pun hanya bergerak tidak nyaman ditempatnya.
"Hey, anak-anak Eomma sudah kelelahan sepertinya. Istirahatlah di kamar kalian," seru Nyonya Kim saat mendekati kursi pelaminan.
Mingyu pun dengan tidak peduli pergi seorang diri ke kamar hotel yang telah di sewa keluarganya. Wonwoo yang melihat itu juga hanya bisa menatap datar punggung Mingyu yang sudah mulai menjauh.
Nyonya Kim geram dengan kelakuan anaknya itu. Kemudian beliau mengalihkan atensi nya pada Wonwoo yang sedang memejamkan mata nya lelah.
"Kau susul Mingyu sendiri ya, sayang. Maaf kelakuan anak Eomma yang seperti itu," ucap Nyonya Kim pada Wonwoo.
Wonwoo menggeleng. "Tidak papa Nyo-"
"Eomma Wonu-ya. Sekarang kau juga anakku."
Wonwoo tersenyum tipis dan mengangguk. "Baik Eomonim. Kalau begitu saya ke kamar dulu. Permisi,"
Nyonya Kim mengangguk dan menatap kepergian menantu manisnya itu.
Hah, semoga saja Mingyu bisa berlaku baik pada Wonwoo.
---
Sementara itu di dalam kamar, Mingyu sudah mulai melepaskan Tuxedo hitam dan dasi yang sangat mencekik leher nya itu. Ia saat ini hanya memakai kemeja putih dengan dua kancing atas yang terbuka. Menampakan dengan jelas dada bidang miliknya.
Cklek
Pintu kamar terbuka dan menampilkan tubuh kurus Wonwoo beserta wajah kusutnya. Mingyu yang sedang merebahkan diri diatas kasur hanya menutup matanya. Enggan untuk melihat siapa yang datang ke kamarnya. Karena dia yakin bahwa Wonwoo yang sudah membuka pintu tadi.
Wonwoo pun tanpa kata langsung mengambil handuk serta baju ganti dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yangㅡsungguh terasa lengket.
Beberapa menit kemudian, Wonwoo keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang lebih fresh dari sebelumnya. Ia memakai kaus oversize warna putih berlengan pendek dan memakai celana training warna hitam.
"Sudah selesai?" tanya Mingyu untuk memecah keheningan yang ada.
Wonwoo hanya mengangguk.
Mingyu pun bangkit dari tidurnya dan masuk kedalam toilet. Tapi saat dia selesai dengan urusan mandi nya, ia panik karena lupa membawa handuk dan baju ganti. Dan dengan terpaksa ia pun menyembul dari pintu kamar mandi untuk meminta bantuan pada istrinya.
Istri? Astaga mengapa sangat lucu sekali! Sangat tidak pantas untuknya, pikir Mingyu.
Dilihatnya Wonwoo yang sudah berbaring nyaman di kasurnya bersiap untuk pergi ke alam mimpi.
"Wonwoo-ssi, bisa tolong ambilkan handuk dan baju ganti milikku?" tanya Mingyu hati-hati.
Wonwoo berdecak. Tapi tak ayal ia pun bangkit dan mengambil apa yang dipinta oleh Mingyu padanya.
Tanpa mengucapkan terima kasih, Mingyu langsung menutup kembali pintu kamar mandi setelah apa yang dibutuhkan sudah berada ditangannya.
Wonwoo mendengus kemudian bergumam. "Sangat tidak sopan!"
Wonwoo pun memutuskan untuk kembali membaringkan tubuhnya yang sangat lelah. Dan tanpa menunggu lama, Wonwoo sudah mengarungi alam mimpinya.
Mingyu keluar kamar mandi setelah beberapa menit memakai pakaiannya. Mata tajam nya langsung terfokus pada Wonwoo yang sudah terlelap dengan nyenyak nya.
"Ck! ini yang disebut pernikahan bahagia menurutmu, Appa?!" decak nya kesal.
Mingyu pun memilih untuk membaringkan tubuhnya juga diatas ranjang dengan posisi memunggungi Wonwoo.
Tidak ada 'malam pertama' seperti yang dilakukan kebanyakan pasangan yang baru menikah lainnya bagi Mingyu dan Wonwoo.
TBC
Gaada adegan anu, hehe🌚
©Suni💛
KAMU SEDANG MEMBACA
With My Way » Meanie ✔
Fiksi Penggemar[ Completed ] Saat sebuah perjodohan konyol yang merubah hidup keduanya. Akankah mereka bertahan? atau akan mengikuti ego nya masing-masing? "Aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku." Warn⚠ Pairing Meanie! | BxB! | Bahasa Baku! | Age-switch! | Mp...