Happy Reading 😘....
~°°°°~
"berdiri!... "
Zyan yang kesal langsung berdiri dan menarik Rani untuk ikut berdiri.
Zyan membuka jaket maroon nya.Rani melotot kaget dan berjalan mundur.
"ma.. ma.. Mau ngapain lo?" tanya Rani gugup.
Masih dengan wajah datar nya Zyan menarik tangan Rani yang membuat jarak mereka cukup dekat.
Zyan mengikatkan jaket nya di pinggang Rani, supaya menutupi setengah kaki nya. Rani merasa gugup saat menerima perlakuan dari Zyan sekaligus deg degan karna jarak mereka cukup dekat dan dapat terhitung dengan jengkal.
Zyan kembali duduk ke posisi nya setelah memakaikan jaket di pinggang rani. Ranipun mengikuti pergerakan Zyan duduk ke posisi nya. Ia yang merasa tak enak hati karena mengira Zyan akan berbuat yang 'tidak tidak' langsung meminta maaf dan berterima kasih
"thanks.. And sorry, gw kira lo tadi mau ngapain..."
Sedangkan Zyan yang sama sekali tak tersinggung hanya berdehem.
"hmm.. "
Cukup lama mereka hanya berdiam diaman. Sampai..
"si kulkas khawatir sama gw.. Hmm.. Gitu.. Kira kira kalo gw ilang dia bakal khawatir juga gak ya.."
batin rani berbicara.
Terlintas satu ide gila di pikiran nya. Rani berlagak membuka ponselnya.
"emm.. Kulkas.. " panggil Rani. Namun Zyan tak menjawab.
"AC..." masih diam.
"kutub... " tetap diam
" mampus lo gw cuekin.. Lagian seenaknya aja ngerubah rubah nama gw.. " batin Zyan.
"Zyan..." kali ini Zyan menoleh dan mengangkat alisnya.
"giliran di panggil nama aja nengok.. " Rani membatin.
" lo tungguin gw di sini sebentar ya.. Gw mau nyari sinyal dulu, nyokap nelpon.. "
Zyan yang mengerti situasi nya karena memang di area hutan susah sinyal pun menganggukan kepala nya.
Rani berjalan tak tau arah, berniat menjauhi Zyan.
"sampe sini aja deh.. Hmm kira kira si kulkas nyariin gw gak ya." tanya nya bermonolog.
Rencana gila. Entah apa yang membuat nya melakukan hal itu. Namun di pikiran nya saat ini satu, bagaimana reaksi seorang Zyan si kulkas jika sang parter nya hilang. Sungguh ia sama sekali tak memikirkan resiko nya, bagaimana jika ia benar2 tersesat, bahkan ia saja tak membawa peta yang de beri pak David saat ini, karena peta nya di pegang oleh Zyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding You [On Going]
Teen Fiction[ HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Benar kata orang.. Kenyataan itu ibarat obat.. 'Walaupun pahit.. tetap harus di telan'. Bahkan setelah aku merasakan setitik kebahagiaan karena menemukan seseorang yang ku cintai. Aku sama sekali tak berdaya karena...