- Singularity 2019 -
🌙🌙🌙
Tentang apa yang mereka lakukan.
Dan kali ini, aku kembali terikat ke dalam suatu hubungan yang benar-benar membuatku tidak mengerti akan kejamnya skenario sang pencipta kepadaku.
Mereka bermateri dan mereka membeliku dengan uang. Menjadikanku boneka yang memiliki status tapi tidak pernah terlihat.
Entah sampai kapan? Mereka dan seisi dunia terus mempermainkanku. Ku pikir aku juga memiliki batas lelah. Dan mungkin saat ini aku sudah berada di ujung batas itu. Sebentar lagi mungkin aku dan nyawa ku akan menghilang seiring dengan perlakuan mereka kepadaku.
Kini aku berdiri di hadapan cermin besar, cermin itu menampilkan sosok wanita dengan gaun pengantin yang indah. Gaun itu berwarna putih, sungguh terlihat sangat pas dengan kulit sang wanita yang putih pucat. Siapa wanita itu? Wanita itu adalah aku.
Apa aku bahagia? Tentu jawabannya tidak.
Apa yang harus melandasi kehabagiaanku saat ini? Menikah? Dan melepas masa lajang? Atau aku harus bahagia karena sebentar lagi aku akan hidup bersama seseorang? Apa itu? Kurasa tidak dengan semua.
Air mata menggenang di pelupuk mataku. Ingin rasanya aku menangis dan berteriak. Namun semua hanya bisa terjadi di dalam diam ku.
Seorang wanita datang dan memberi ku bucket bunga. Menuntun ku untuk jalan keluar menemui semua orang-orang. Wanita ini menuntun ku untuk mengawali semua kebohongan dan memulai sandiwara.
Dan bodohnya, aku mengikuti semua yang seharusnya tidak aku lakukan. Aku ikut serta dalam sandiwara yang menyesakkan ini.
Senyum kebohongan yang tercipta di bibirku membuat semua orang menatap ku dengan senyuman yang sama. Bahkan, binar mata mereka menunjukkan bahwa mereka benar-benar bahagia. Sementara aku? Binaran mata ini palsu, binaran mata ini sebenarnya adalah air mata yang tertahan di pelupuk sana.
Nafasku mulai tersenggal, sesak sekali rasanya saat menyadari jika aku adalah pemeran utama yang sangat bodoh di dalam sandiwara ini.
Kini, semua tatapan mata mengarah kepada ku. Sebisa mungkin aku berjalan dengan biasa sembari memegang bucket bunga dengan anggun. Sungguh ini berbeda dengan perasaan ku.
Kini aku sudah berhadapan dengan mempelai pria. Tidak bisa di pungkiri jika pria dewasa yang ada di hadapan ku ini sangat tampan. Ia mengenakan tuxedo berwarna senada dengan ku.
Wajah pria itu terlihat sama seperti dengan ku, senyumnya terlihat tulus. Tapi aku tahu, ada keterpaksaan di sana.
Bahkan ketika kami di beri waktu untuk berdua, pria itu membisikkan sesuatu yang membuat ku merasa benar-benar hancur.
"Ini hanya sandiwara. Jadi jangan sampai kau mengikut sertakan perasaan mu." suara seraknya menembus pendengaran ku.
Dalam hati, aku berteriak. Bahkan aku tidak mau ada di posisi ini. Aku benci dengan diri ku sendiri.
Lalu bagaimana kisah hidup ku di hari esok? Kurasa tak akan ada kata baik-baik saja.
🌙🌙🌙
Jangan lupa votenya💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity [ TERBIT ]
Teen Fiction[TERBIT] Sebagian part sudah tidak lengkap! *** "Kau tahu kan, pernikahan kita adalah kesalahan." "Aku tahu. Kau tidak perlu mengingatkan." Taehyung mengangguk dan menatap mata Liana dengan dalam. Begitupun dengan Liana. "Kalau begitu, ku harap ka...