Jangan lupa tinggalkan jejak yah💜
🌙🌙🌙
Liana menatap seisi rumah yang saat ini mereka tempati. Sesekali Liana menoleh dan mencuri pandang ke arah Taehyung. Pria itu terlihat sangat dingin, dengan ekspresi wajahnya yang datar. Mata tajamnya juga menatap seisi rumah baru yang akan mereka tempati.
Tadi, setelah acara sarapan selesai pria itu membuat keputusan sepihak tanpa memberitahu Liana terlebih dahulu. Dan ketika Liana di tanya oleh ayah mertuanya apa dia setuju untuk pindah ke rumah baru mereka, Liana hanya bisa mengangguk samar karena tatapan tajam Taehyung yang sangat mengharapkan Liana menyetujui itu."Aku akan ke kantor," Taehyung mengatakan itu tanpa menatap Liana. Sebegitu jijiknya pria itu untuk melihat ke arah Liana. "Lakukan apapun yang kau mau." lanjut pria itu dan pergi begitu saja.
"Aku bahkan belum mengatakan apapun, tapi dia..." nafas Liana terdengar begitu berat. "Biarlah. Aku harus mengemasi pakaian ku."
Rumah mereka bisa di bilang minimalis, tapi terlihat begitu mewah karena desainnya yang menampilkan perpaduan antara desain modern dan klasik. Tapi, setelah Liana mengelilingi rumah baru mereka, ternyata hanya ada satu kamar saja. Tentu itu membuat Liana menghembuskan nafas kasar.
Tapi, tunggu. Bahkan Liana melupakan lantai atas. Dengan tergesa, Liana menaiki anak tangga yang tidak terlalu banyak. Kemudian Liana menggeledah setiap ruang yang ada di sana. Bahkan setelah mengelilingi semua yang ada di lantai atas, Liana tidak menemukan apa-apa.
"Tidak mungkin kan, kalau setiap malam aku harus tidur di sofa?!" Liana bertanya pada dirinya sendiri. Cukup semalam itu saja Liana harus merasakan tubuhnya remuk.
Alis kiri Liana terangkat dengan cepat ketika matanya menatap sebuah pintu bercat putih. Dengan langkah pelan Liana mendekat kemudian membuka pintu itu dengan pelan.
Mulut Liana terbuka lebar saat melihat isinya, ini seperti sebuah gudang. Oh, tidak! Bahkan ini memang sebuah gudang. Tapi berbeda, gudang ini terlihat lebih rapi. Meski banyak sebuah barang-barang lama di dalam sana.
Tidak terlalu buruk, karena di dalamnya ada sebuah kasur yang berukuran sedang. Di tambah lagi sebuah jendela yang menampilkan pemandangan yang bagus.
Langkah Liana membawanya mendekat, dan menyentuh saklar lampu, dan ternyata masih berfungsi dengan baik. Dengan ini, Liana menemukan kamarnya yang baru.
Tidak buruk, karena isinya cukup lengkap. Hanya saja Liana harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk membersihkan semuanya. Tapi tidak apa, Liana sanggup.
🌙🌙🌙
Langkah kaki lebar Taehyung membawanya masuk ke dalam sebuah perusahaan besar. Semua karyawan yang ada di sana langsung membungkuk sopan sembari melemparkan senyum kepadanya. Posisinya sebagai CEO utama di perusahaan membuatnya mendapatkan semua perhatian dari orang-orang yang ada di sekitar.
Setelah berada di dalam ruang kerjanya, Taehyung memusatkan fokusnya pada sebuah laptop. Kemudian jari-jarinya asik menari di atas keyboard sambil menuliskan sesuatu.
Sebuah email yang sengaja ia kirimkan khusus untuk orang-orang kepercayaannya. Mengingat secepatnya ia harus menyelesaikan permasalahan hidupnya dengan wanita asing yang sekarang berstatus sebagai istrinya.
Wanita itu memang tidak bersalah. Tapi tetap saja Taehyung merasa kesal dengan wanita itu. Ya, nama wanita itu Liana. Taehyung sekarang berpikir jika Liana sangat bodoh karena tidak berani menolak keinginan ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity [ TERBIT ]
Teen Fiction[TERBIT] Sebagian part sudah tidak lengkap! *** "Kau tahu kan, pernikahan kita adalah kesalahan." "Aku tahu. Kau tidak perlu mengingatkan." Taehyung mengangguk dan menatap mata Liana dengan dalam. Begitupun dengan Liana. "Kalau begitu, ku harap ka...