Sebelum membaca, jangan lupa tekan ⭐ dan tinggalkan komen yah!
💜
🌙🌙🌙Liana tidak menyangka jika respons Taehyung akan seperti itu. Meski dia mengeluarkan kata-kata kasar. Tapi, hati Liana mengatakan bahwa Taehyung melakukan itu karena dia peduli. Jangan salahkan Liana jika Liana semakin menggila untuk membantu Taehyung menemukan kekasihnya.
Setelah mengajak Liana makan di luar, Taehyung membawa Liana ke taman. Dengan masih di lingkupi keheningan. Mereka berdua terdiam sambil memikirkan sesuatu di kepala mereka.
Liana menatap langit yang bertabur bintang. Senyum Liana terlihat mengembang, rasa rindu itu kembali datang di saat yang tidak tepat. Di saat Liana lemah seperti ini, semestinya dia tidak datang.
Tapi, apa rindu bisa diatur? Tidak, dia datang tanpa kepedulian dan pergi meninggalkan keresahan.
"Tae?"
Taehyung menoleh saat mendengar suara itu. Bukan, itu bukan suara orang lain. Melainkan itu adalah suara Liana, wanita yang duduk di sebelah Taehyung sambil menatap langit yang penuh dengan bintang. Bahkan saat mulut wanita itu memanggil Taehyung, matanya masih tetap setia menatap langit dan bintang.
Anehnya Taehyung menoleh dengan cepat, padahal panggilan itu terasa asing di telinganya. Orang-orang terdekatnya biasa memanggilnya dengan nama depannya yaitu, Kim. Atau biasa juga memanggilnya dengan Taehyung. Tapi, kali ini wanita yang bernama Liana itu memanggil Taehyung dengan Tae. Dan Taehyung langsung meresponsnya.
"Terima kasih, karena telah mengobati luka ku." Liana mengucapkan itu dengan pelan. Tapi, Taehyung masih bisa mendengarnya.
"Aku telah berjanji pada diriku sendiri, bahwa aku tidak akan merepotkan siapapun. Tapi," Liana menjeda ucapannya dan menarik nafas. Matanya masih menatap langit luas. Binaran matanya yang terlihat jelas membuat Taehyung tidak bisa mengartikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity [ TERBIT ]
Teen Fiction[TERBIT] Sebagian part sudah tidak lengkap! *** "Kau tahu kan, pernikahan kita adalah kesalahan." "Aku tahu. Kau tidak perlu mengingatkan." Taehyung mengangguk dan menatap mata Liana dengan dalam. Begitupun dengan Liana. "Kalau begitu, ku harap ka...