Jangan lupa tinggalkan jejak!
💜🌙🌙🌙
Taehyung masih sibuk dengan tumpukan berkas yang ada di atas mejanya. Setelah selesai meeting tadi, Taehyung sama sekali tidak pernah beranjak dari kursinya. Dia benar-benar di sibukkan dengan tumpukan berkas itu.Suara pintu terbuka, tapi Taehyung sama sekali tidak meresponsnya. Bisa di tebak, jika ada seorang yang masuk ke ruangan Taehyung tanpa mengetuk pintu itu sudah pasti Jeon. Entahlah, apa lagi yang pria itu ingin lakukan di ruangan ini.
Jeon masuk dan duduk di hadapan Taehyung. Melihat Taehyung yang tidak meresponsnya, tentu saja Jeon langsung mengalihkan perhatian Taehyung kepadanya.
"Apa Liana baik-baik saja?!"
Taehyung menghentikan aktivitasnya dan menatap tajam ke arah Jeon. Tidak berlangsung lama, tapi tatapan itu benar-benar mematikan.
"Lihatlah tatapanmu tadi, kau berlagak lagi seperti seorang suami yang sangat mencintai istrinya. Padahal," Jeon menghentikan ucapannya dan menatap Taehyung yang juga kembali menatapnya.
"Kau..., sama sekali tidak peduli dengannya. Miris sekali, ku harap aku bisa menemukan kekasih mu dengan cepat agar kau segera menceraikan Liana."
Itu terlalu frontal menurut Taehyung. Jadi, dia merasa sedikit kesal. Jeon selalu menyudutkan Taehyung dan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal menurut Taehyung.
Taehyung bukannya tidak peduli. Dia hanya ingin menghindari suatu kemungkinan terburuk di hari-hari berikutnya.
"Aku mau ke rumah mu."
"Ya, untuk apa kau ke rumah ku?! Tidak, kau tidak boleh ke sana."
Taehyung kali ini menatap Jeon dengan matanya yang tajam. Bukan, bukan karena Taehyung cemburu hanya saja itu terlalu berlebihan.
"Terserah, aku akan tetap ke sana."
Jeon melangkah keluar dari ruangan dengan langkah kaki yang besar. Jujur saja dia sangat khawatir dengan keadaan Liana. Terakhir kali mereka bertemu sejak tiga hari yang lalu. Dan saat itu Liana terluka karena membantu seorang anak perempuan yang masih berusia kisaran 10 tahun.
Namun niat Jeon yang ingin menemui Liana akhirnya pupus karena tiba-tiba ada meeting mendadak yang harus dia hadiri. Sementara di sisi lain, Taehyung langsung tersenyum dengan penuh kemenangan. Jeon yang melihat itu rasanya ingin memukul wajah Taehyung.
Taehyung juga mengikuti rapat itu dengan tenang. Sebagai CEO, dia yang selalu terlihat mendominasi di dalam rapat itu. Berbicara apa yang menurutnya perlu dan mengoreksi sesuatu yang dia rasa belum tepat.
Rapat itu berjalan dengan jangka waktu yang cukup lama. Jadi, setelah Taehyung selesai dengan rapatnya ia langsung bergegas untuk pulang. Namun, dering ponsel yang berasal dari ibunya langsung membuat langkahnya melenceng. Dengan tergesa Taehyung menuju ke rumah sakit untuk menemui ibu dan ayahnya.
🌙🌙🌙
Taehyung sudah sampai di rumah sakit, senyum bahagia ibunya menyambut kedatangan Taehyung. Dengan senyum yang sama Taehyung menyambut ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity [ TERBIT ]
Novela Juvenil[TERBIT] Sebagian part sudah tidak lengkap! *** "Kau tahu kan, pernikahan kita adalah kesalahan." "Aku tahu. Kau tidak perlu mengingatkan." Taehyung mengangguk dan menatap mata Liana dengan dalam. Begitupun dengan Liana. "Kalau begitu, ku harap ka...