Liana terbangun di tengah rengkuhan hangat seorang pria yang akhir-akhir ini membuat mood Liana menjadi tak karuan. Senyum Liana terukir, menandakan bahwa ia bahagia melihat Taehyung berada di dekatnya. Mata pria itu masih terpejam, namun itu sama sekali tidak membuat Liana terabaikan.
Wajah pria itu begitu damai. Dan Liana rasanya ingin menghentikan waktu.
Ingatan Liana berkelana, mengingat kenangan di masa lalu. Hari itu, tepat di mana dirinya harus menikah dengan Taehyung. Mereka pindah di rumah mereka dan Liana selalu memasak untuk Taehyung. Dengan kata, mau di makan atau tidak. Itu urusan pria itu, setidaknya Liana sudah memasak untuknya.
"Kau membuat ku jatuh semakin dalam," Liana mengelus pipi Taehyung dengan pelan. Takut tindakannya itu membangunkan Taehyung yang sedang terlelap.
Kemudian tangan Liana bergerak, menyentuh hidung Taehyung, kemudian terus naik, melewati dahi Taehyung dan berhenti di tambut hitam pria itu.
Rambut Taehyung sudah sangat panjang tapi kenapa pria itu belum memotongnya?
Mata Liana selalu di buat berdecak kagum saat di hadapkan langsung dengan wajah Taehyung yang nyaris sempurna. Di tambah lagi proporsi tubuh pria itu yang sangat luar biasa, dengan bahu lebar.
Saat Liana sedang asik memainkan rambut Taehyung, tiba-tiba saja Taehyung membuka matanya dengan pelan. Sorotan mata Taehyung langsung memfokuskan objeknya pada Liana.
Dengan senyuman, Taehyung meraih tangan Liana dan membawanya menjauh dari rambut Taehyung.
"Selamat pagi," suara serak itu membuat Liana merinding.
"Apa kau sudah bangun dari tadi? Kenapa tidak membangunkan ku? Apa kau butuh sesuatu? Ingin apa?"
Liana menggeleng.
Taehyung yang melihat itu langsung merapatkan tubuhnya dengan Liana. Kemudian Taehyung memeluk Liana dengan erat.
"Aku bisa merasakannya sekarang, meski ingatan ku belum bisa pulih."
Taehyung mengelus punggung Liana dengan pelan.
Haruskah Liana memasang mode darurat? Terlebih lagi saat wajah Taehyung semakin mendekat.
Suara bell yang berbunyi dengan tidak sabaran membuat Taehyung menjauhkan wajahnya. Taehyung mengepalkan tangannya. Tapi, Liana justru terlihat semangat untuk bangkit dan berlari keluar.
Selepas kepergian Liana, Taehyung bangun kemudian kepalan tangannya menggantung di udara.
"Mengganggu," desis Taehyung. Kemudian Taehyung langsung menghempaskan kembali tubuhnya di atas tempat tidur.
Sementara Liana, perempuan itu sudah bersemangat menuruni tangga, hingga saat membuka pintu pun Liana tidak bisa menebak siapakah yang datang!
Pemikirannya hanya mengatakan, bahwa itu adalah Jeon dan Jimin. Tapi ternyata...
🌙🌙🌙
"Kau, aku malu tahu."
"Aku juga, tapi ini demi Liana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity [ TERBIT ]
Teen Fiction[TERBIT] Sebagian part sudah tidak lengkap! *** "Kau tahu kan, pernikahan kita adalah kesalahan." "Aku tahu. Kau tidak perlu mengingatkan." Taehyung mengangguk dan menatap mata Liana dengan dalam. Begitupun dengan Liana. "Kalau begitu, ku harap ka...
![Singularity [ TERBIT ]](https://img.wattpad.com/cover/191530861-64-k125732.jpg)