IRIDESCENT [a NCT ONESHOT]

What Good Is Love? // MarkMin

[ WHAT GOOD IS LOVE? ]

Na Jaemin x Mark Lee

Inspired by Edith Piaf and Theo Saporo's song, called A Quo Ca Sert L'amour

.

.

fanfic ini pernah dipublish di akun centmarkmin (go follow markmin shipper!) untuk event Reguleo.

.

.

Jaemin masih tidak mengerti itu cinta.

Kenapa semua orang mengagungkan cinta?

Cinta yang seperti apa? Cinta bisa diartikan berbagai macam. Cinta kepada Tuhan, cinta kepada orangtua, sahabat, keluarga dan lainnya. Yang Jaemin bingungkan; cinta seperti apa yang kau berikan pada orang asing dan tiba-tiba memutuskan bahwa dialah yang menjadi separuh jiwamu?

Seperti halnya dua orang yang ia kenal baik, Haechan dan Lucas, bertengkar seperti kucing dan anjing. Tiba-tiba tanpa disangka, mereka mengakui bahwa mereka menyimpan perasaan satu sama lain. Padahal setiap hari mereka bertengkar seperti tidak ada hari esok.

Atau cinta yang seperti Renjun. Dia itu di kalangan teman-temannya seperti pakar cinta saja. Tiap kali mereka yang bermasalah dengan pasangan mereka pasti akan mencari Renjun untuk meminta saran dan pendapatnya. Renjun layaknya pakar cinta. Padahal renjun patah hati berkali-kali, tidak pernah merasakan berpacaran.

Tapi begitu bertemu Jeno di acara kampus dan berkenalan, entah kenapa Renjun seperti freshman. Kemana perginya renjun dengan segala keangkuhannya akan pakar cinta bilamana Jeno yang baru mendekat saja Renjun sudah seperti kepiting rebus -memerah parah.

Jaemin jadi punya bahan candaan bilamana Renjun akan menjadi anak baik dan pendiam di dekat Jeno. Seperti kata orang, cinta itu bisa membuat seseorang tampak bodoh. Benar sekali. Renjun memang bodoh hanya saja ditutupi kepiawaiannya menganalisa masalah cinta dan menemukan solusinya. Jaemin berterima kasih pada Jeno, Renjun benar-benar menjadi dirinya sendiri yang bodoh.

.

.

Jaemin tidak bisa mengerti arti cinta.

"Kalau jantungmu berdetak kencang hanya karena melihatnya, berarti kau jatuh cinta dengannya!" seru Haechan saat mereka bertiga (dirinya, Renjun dan Haechan) berkumpul bersama di rumah Haechan. jaemin percaya karena Haechan sendiri sudah merasakan cinta.

Tapi beberapa hari berikutnya Jaemin tidak mau percaya Haechan. Apakah dengan jantungnya berdetak keras karena melihat Guru Sejarah mereka yang botak dan berumur itu bisa dikatakan jatuh cinta?!

Jaemin menceritakan hal ini pada kedua sahabatnya, tetapi Haechan malah memukul pelan kepalanya.

"Bodoh! Itu bukan kau jatuh cinta pada kang ssaem! Itu karena kau tidak mengerjakan tugas esai, sudah tahu Kang ssaem terkenal galak malah nekat tidak mengerjakan tugasnya!"

Ah, begitu ya...? Jaemin jadi malu.

"Lalu jatuh cinta itu seperti apaaa?!! Aku sungguh penasaran karena sepertinya orang-orang disekitarku sudah jatuh cinta. Hanya aku yang belum."