"Jungkookie! Jung!"
Taehyung yang sudah tiba di tempat latihan Jungkook itu memanggil adik tirinya dengan semangat sambil melambaikan tangan serta tersenyum gembira. Jungkook yang menyadari itupun langsung membalas dengan melambaikan tangan dan tersenyum singkat pada Taehyung kemudian Jungkook bergegas untuk langsung menghampirinya.
"Kak Taehyung", sapa Jungkook saat sudah ada di depan kakaknya.
Taehyung kemudian tersenyum senang dan mengusap keringat di wajah sang adik dengan sapu tangan yang dia bawa. "Minum dulu, Jung. Kau sudah berlatih dengan keras", Taehyung kemudian menyodorkan botol minuman pada Jungkook.
"Terima kasih, Kak", tangan kanan Jungkook menerima botol minuman itu dan meminumnya.
"Jung, aku ingin menginap di rumahmu"
Uhuk uhuk!!
"Jung, kau tak apa?"
Jungkook reflek membatukkan minumannya yang sudah mencapai tenggorokan itu. "Apa kakak sungguh-sungguh?"
"Tentu saja. Papa sudah mengizinkannya dan nanti papa akan menjeput kita disini"
"Papa akan menjemput? Dengan mobil?"
Taehyung mengangguk lucu seperti anak SD yang sedang mengerti ketika dijelaskan orang tuanya.
Jungkook..tidak memberitahukan traumanya pada siapapun kecuali Yoongi. Apa sebaiknya Jungkook juga bercerita pada Taehyung soal ini?
"Jung, ada apa? Apa kau tidak mau?"
"Eh. Tidak kak. Aku justru senang Kak Taehyung menginap. Tapi kak bagaimana kalau kita naik angkutan umum saja? Apa Kak Taehyung tidak keberatan?"
"Apa karena papa?"
Jungkook reflek menggeleng dengan cepat, "Tidak kak. Ada barang yang harus kubeli aku tidak ingin merepotkan papa. Lagipula menurutku akan seru kalau kita pulang berdua saja"
"Ehm..baiklah. Kalau begitu aku akan menunggumu"
Jungkook sedikit memutar bola matanya, melihat disekitarnya apakah ada tempat yang cukup teduh...ketemu.
"Kak, kakak bisa menungguku di ayunan saja. Aku akan menghampiri kakak jika sudah selesai"
Taehyung semakin menunjukan senyum gembiranya dan mengusak pelan kepala adik tirinya itu. "Bersemangatlah!", ujarnya sembari mengepalkan sebelah tangannya dan hanya dibalas oleh anggukan kepala Jungkook.
Taehyung....tidak pernah merasakan memiliki saudara.
Ibunya meninggal saat melahirkannya. Tuhan sangat menyayangi ibunya. Taehyung tau itu.
Tapi terkadang Taehyung juga merasa karena dia lahir ibunya harus merasakan sakit sampai akhir hidupnya. Taehyung bahkan belum sempat melihat ibunya atau sekedar menggenggam tangannya. Tapi papa selalu bilang bahwa sang ibu selalu dihatinya. Ibu dan anak akan selalu terhubung sejauh manapun mereka terpisah.
Seperti mamanya...
Saat ini memang Taehyung memiliki mama dan papa yang lengkap, tapi mamanya adalah ibu dari kedua saudara tirinya. Ibu dan anak akan selalu terhubung. Itu yang Taehyung lihat dari mamanya, Yoongi dan Jungkook.
Sekarang Taehyung sudah memiliki saudara, kakak dan adik.
Meski darah tidak menyatukan mereka tapi Taehyung sungguh menyayangi mereka. Mereka adalah sesuatu yang Taehyung inginkan sejak lama sebagai anak yang kehilangan seorang ibu.
"Kak Taehyung!"
Taehyung tersentak saat suara melengking itu memanggilnya keras. Melamun...
"Kakak jangan melamun"
"Tidak Jung, kakak tidak melamun"
Jungkook mendatarkan bibirnya dan kemudian mendudukan dirinya di ayunan yang ada di sebelah Taehyung.
"Kak Taehyung sedang memikirkan sesuatu?", tanya Jungkook dengan pandangannya yang fokus pada awan di langit. Hari sudah senja saja...
"Jung, aku bahagia memiliki kamu dan kak Yoongi"
Kalimat Taehyung barusan cukup mengalihkan perhatiannya dan membuatnya mengedarkan pandangannya pada Taehyung yang sedang duduk diam sambil menatap jauh kedepan.
"Aku..tidak pernah merasakan punya saudara, dan keluarga yang lengkap. Aku cuma sama papa dirumah rasanya sepi sekali, tapi sekarang bahagia sekali. Jung, bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu?", Taehyung menoleh mengunci tatapannya pada Jungkook yang masih terdiam.
"Apa kau selama ini berfikir aku merebut mama..dari kamu dan Kak Yoongi? Aku..tidak pernah bermaksud seperti itu. Apa kau juga bahagia memiliki saudara sepertiku? Apa aku pernah menyakiti kalian?"
"Kak Taehyung itu kakakku sama seperti Kak Yoongi. Kenapa kakak menanyakan itu semua? Aku tidak pernah berfikir seburuk itu tentang kakak"
"Benarkah? Lalu, Kak Yoongi?"
"Kak Taehyung hanya belum mengenalnya saja", Jungkook mengambil bola basket yang tergeletak di samping kakinya. "Kak Yoongi adalah sosok kakak yang selalu menyayangi adiknya, dan akan tetap seperti itu. Aku yakin kalau Kak Taehyung sudah dekat dengannya Kak Taehyung akan lihat bahwa Kak Yoongi sebenarnya sangat penyayang"
"Benarkah?"
"Kak Taehyung tidak percaya padaku?"
Keduanya kembali bertatapan, iris hitam milik Jungkook bertemu dengan iris kecoklatan milik Taehyung. Sejenak dalam posisi itu dan..
"Aku percaya pada adikku"
Jungkook tersenyum manis, ia bahkan tidak menyangka Taehyung akan mengucapkan kata itu. Jungkook mengoper bola basket di tangannya pada Taehyung, Ia tau maksudnya.
"Apa kau menantang kakakmu?"
"Kau harus tau aku bukan adik yang baik"
"Akan ku balas!"
Taehyung dan Jungkook berlari kearah lapangan dan kembali bermain basket dengan senyum dan tawa ceria mereka. Senja itu menjadi saksi kuatnya persaudaraan tanpa ikatan darah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive for Me (YoonKook) || Completed
FanfictionYoongi tidak pernah tau bahwa memiliki adik seperti Jungkook akan semenyenangkan ini. -Semua gambar dari cover sampai akhir dari pinterest- -Brothership yoonkook