cerita keenam

3.8K 385 5
                                    

Mereka akan dimarahi oleh Yoongi karena pulang selarut ini. Ya benar..

Mereka terlalu keasikan bermain dan lupa memberi kabar pada kakak tertua mereka, dan itu masalah. Sudah dipastikan ketika sampai rumah mereka akan diberikan ceramah apalagi Yoongi tau Taehyung akan menginap malam ini. Mereka semakin bisa menebak apa yang akan terjadi.

Mereka sedang berjalan beriringan di trotoar. Taehyung mulai berfikir bahwa Jungkook benar, jika saat ini mereka sedang diantar oleh papa maka Taehyung tidak akan bisa bermain basket dengan gembira seperti tadi dan sekarang berjalan menikmati malam dengan sang adik.

"Kau benar, Jung"

"Tentang apa Kak?"

"Kak Yoongi"

Jungkook reflek menyimpulkan senyum tipisnya. "Aku sudah tau kakak akan mengatakan itu"

Taehyung yang gemas reflek mengunci leher Jungkook dengan lengan kanannya dan membuat langkah Jungkook tidak seimbang. Tentu itu hanya bercanda..

"Kak, aaa sakit, haha!"

"Kau bilang sakit, tapi tertawa. Tak akan kubiarkan itu, awas saja kau"

"Hihi..Kak Taehyung~"

Genggaman Jungkook pada bola basketnya lepas karena Taehyung makin menekan lengannya dengan gemas dan sedikit menggoyangkannya. Bola itu menggelinding ke jalanan dan membuat Jungkook sedikit membatu karenanya.

"Kakak akan mengambilnya"

Taehyung berjalan perlahan kejalanan yang saat itu tidak ada lampu lalu lintas untuk penyebrang jalan. Perlahan namun pasti Taehyung berhasil mengambil bola itu dan akan melangkah kembali pada sang adik.

Taehyung sama sekali tidak menyadari di setiap langkahnya Jungkook merapalkan doa untuk keselamatannya.

Tuhan itu baik, tinggal beberapa langkah lagi Taehyung akan sampai. Tuhan pasti melindungi mereka tidak akan terjadi hal buruk.

Jungkook bersyukur merapalkan terimakasih atas kelegaan luar biasa di hatinya Taehyung sudah didekatnya.

Namun didekat Taehyung juga ada bahaya besar dari truk yang sedang melaju kencang dari arah kanan yang tiba-tiba membelok.

"Kak Taehyung!!"

Tidak, dia tidak mau kakaknya terluka lagi atau lebih buruk.

Saat itulah Jungkook memutuskan untuk berlari sekencang mungkin menyelamatkan sang kakak.

BRAAK!!

Dentuman keras dari tabrakan itu seketika membuat telinga berdengung. Ditambah dengan bagaimana tubuh Jungkook yang terguling dan terbanting keras di aspal jalanan.

Taehyung yang perlahan pulih dari rasa terkejutnya itu, mengedarkan pandangannya untuk mencari sang adik. Tapi sedetik kemudian Taehyung merasa kiamat sedang ada di atas kepalanya.

Darah itu seketika mengalir dari semua lukanya. Semua yang begitu parah membuat sekujur tubuh Jungkook kini bersimbah akan darahnya yang juga terlihat dari aspal tempatnya terbanting berkali-kali.

"JUNGKOOKIE!!", teriak Taehyung yang membuat pita suaranya sakit. Ia berlari mendekat pada sang adik yang sedang kesakitan.

Tubuh jungkook saat ini mengejang hebat dengan darah yang tidak berhenti keluar dari mulutnya. Belum lagi dengan keadaan kaki Jungkook yang patah dan tulangnya keluar, kepalanya yang tidak berhenti mengeluarkan darah.

Taehyung ingin bangun dari mimpi buruk ini.

"J-jungkookie. Jung, k-kau dengar aku? Bertahanlah, kau akan selamat! Aku janji!"

Taehyung meraih ponselnya dengan tangan gemetar hebat dan jantungnya yang saat ini berdetak ganas. Taehyung seakan lupa bagaimana cara bernafas sekarang. Ia takut..

Taehyung menelfon ambulance.

"Tolong, tolong kami" , Taehyung mulai terisak, dirinya sedang tidak bisa menormalkan deru nafasnya. Dia terlalu takut.

"Jung, Jungkookie....Hhhh kau harus bertahan, oke? Jangan berfikir yang macam-macam, heum?"

Jungkook tidak bisa mendengar apa yang saat ini Taehyung katakan, telingannya berdengung menyakitkan. Ia benar-benar tidak bisa merasakan tubuhnya sendiri, terlalu bingung dibagian mana yang sakit.

Taehyung mendekatkan pada Jungkook, tak peduli dengan darah yang mengotori tubuh adiknya itu. Seraya tangan kananya mengusap pelan pipi Jungkook, Taehyung membisikan permohonan pada adiknya.

"Kau, hhh.. Jungkookie adik kakak yang kuat. Kakak mohon. Bertahanlah.."

Jungkook semakin melemas, dia bisa merasakan tubuhnya serasa melayang dan kelopak matanya yang meredup setiap saat, sedangkan mulutnya yang tadi tidak berhenti mengeluarkan sesuatu.

"Aku tidak mau kehilangan lagi, Jung. Aku tidak mau. Kumohon bertahanlah, tetaplah jadi adikku"

Taehyung masih belum merubah posisinya. Masih dengan membisikan permohonan pada sang adik untuk tetap bertahan disisinya. Tangannya ia gunakan untuk menggenggam erat jemari lemah Jungkook. Ia ketakutan dan ingin segera bangun dari mimpi yang teramat gila ini.

Stay Alive for Me (YoonKook) || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang