cerita kesebelas

3.4K 332 3
                                    

Yoongi kembali hanya duduk terdiam disamping kanan sang adik yang sedang  kesakitan. Hari kelima dan Jungkook masih tetap tertidur. Genggaman tangan Yoongi tak pernah ia lepaskan dan kedua mata sayu itu juga masih menatap sendu wajah sang adik.

Yoongi sudah tidak bisa menjelaskan rasa takut yang dia rasakan. Kurang lebih dua atau tiga hari lagi sang adik akan menjalani operasi keduanya. Dan hal itu membuat Yoongi semakin khawatir. Kondisi Jungkook yang sekarang benar-benar merubah dirinya. Bahkan Yoongi tidak lagi menghiraukan audisi musik yang menjanjikan itu. Dia berfikir untuk apa dia memainkan piano di depan semua orang jika adiknya tidak ada disana.

Jari telunjuk itu perlahan mengusap pipi Jungkook yang bisa dia jangkau. Yoongi lelah menangis, terlalu lelah sehingga ketika ia menangis, dia tidak merasakan apa-apa. Airmata itu kembali jatuh begitu saja tanpa bisa Yoongi rasakan lagi. Bagi Yoongi menangis atau tidak, dia tetap menderita.

Dalam penglihatannya, Jungkook terlihat kurus dan begitu pucat. Deru nafas lemah yang sudah terbantu itu membuat Yoongi sesak. Suara dari alat-alat disekitar adiknya membuat telinga Yoongi berdengung. Sesakit apa adiknya saat ini, Yoongi tidak mau membayangkannya.

Yoongi semakin tergerak untuk mendekatkan diri pada sang adik yang masih dia pandang dengan wajah sendunya.

"Jungkook, apa kamu tidak mau melihat kakak? Kakak harus bagaimana? Kakak tidak bisa melihatmu begini"

Hening dan tanpa jawaban, kosong seperti hatinya saat ini. Yoongi mengambil ponsel miliknya dan bersiap untuk memainkan melodi yang sudah ada di ponselnya.

"Jung, kakak ingin kamu mendengarkan ini"

"Kakak ingin kamu selalu di dekat kakak saat kakak memainkan piano, Jung. Jadi kakak merekamnya supaya kamu bisa mendengar lagu yang kakak mainkan meski kamu tidak ada didekat kakak"

Telapak tangannya masih tidak berhenti untuk mengusap pelan wajah dan kepala sang adik yang masih saja dililit oleh perban elastis coklat itu. Sedikit berusaha untuk mengulas senyum meski sang adik belum bisa melihatnya.

Namun, suara pintu terbuka itu mengalihkan pandangannya dan melihat Taehyung yang sudah berdiri disana. Keduanya mematung. Yoongi dan Taehyung terlalu bingung untuk bersikap. Taehyung bahkan belum bicara pada Yoongi setelah Jungkook terluka dan harus koma sekarang.

Taehyung merasa sudah cukup dia membuat kekacauan dan membuat keluarganya kehilangan waras. Tapi Taehyung juga harus tau Yoongi adalah orang yang tidak mudah dibodohi. Yoongi bisa melihat dengan jelas bagaimana Taehyung juga sangat sedih bahkan anak itu begitu berantakan sekarang.

"Maafkan aku kak, aku akan pergi"

Taehyung segera berbalik dan memutar kenop pintu ruang rawat Jungkook.

"Taehyung" , panggil Yoongi.

Tangan kanannya kini meremat kuat kenop pintu itu setelah mendengar panggilan tegas  yang justru membuat rasa bersalah dan penyesalannya semakin berkecamuk. Taehyung terpaku sesaat dan perlahan membalikan tubuhnya lalu kedua mata elang  itu melihat Yoongi yang sudah berjalan mendekat.

"Maaf kak, aku benar-benar minta maaf", Taehyung menundukan kepalanya dalam. Berhadapan dengan kakak tirinya ini adalah hal yang sulit setelah dia membuat Jungkook celaka.

"Aku tidak bisa menjaganya, Kak. Tapi sungguh aku berusaha. Aku sangat ingin dia sembuh, aku ingin Jungkook membuka matanya kembali. Aku tidak bohong"

Taehyung kembali menangis dan kini dihadapan Yoongi yang menatapnya dingin. Yoongi masih dalam kesedihan seperti adik tirinya sekarang. Dia terlalu bingung untuk menenangkan Taehyung yang sudah terisak keras karena dirinya pun juga sedang berusaha menerima keadaan.

Taehyung menghela nafasnya perlahan, lalu melanjutkan, "Jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jungkook, Kak. Kau bisa menyakitiku atau apapun yang kau mau. Ini semua tidak akan terjadi kalau aku bisa menjaganya, iya kan kak? Aku benar-benar kakak yang buruk untuknya"

Cukup, sudah cukup. Taehyung tidak bisa melanjutkan lagi. Dia memutuskan untuk keluar dari kamar Jungkook secepatnya dan berlari tanpa arah, terserah kakinya mau kemanapun yang jelas Taehyung tidak ingin melihat Yoongi. Taehyung terlalu merasa bersalah.

Kakak saja yang jarang berbicara padanya, makanya kakak berfikir buruk

Yoongi kembali mendengar ungkapan Jungkook tentang sikapnya pada Taehyung tempo hari.

Jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jungkook, Kak. Kau bisa menyakitiku atau apapun yang kau mau. Ini semua tidak akan terjadi kalau aku bisa menjaganya, iya kan kak? Aku benar-benar kakak yang buruk untuknya

Kini Yoongi paham bahwa Taehyung sangat menyayangi adiknya. Yoongi sepertinya harus memiliki rencana untuk menerima...adik tirinya.

Yoongi kembali melangkahkan kakinya mendekati Jungkook dan setelah cukup dekat, Yoongi kembali mencium kening adiknya dan berbisik, "Apa kakak memang harus menerimanya, Jung? Apa kakak bisa?"

Yoongi menjauhkan wajahnya untuk meniti kembali raut pucat sang adik. "Kakak tidak akan lelah menunggumu membuka mata. Kakak tau kau pasti sembuh. Kakak tau kau akan selalu bersama kakak"

Dan Yoongi tidak tau sampai kapan dia akan setidakberdaya ini.

Stay Alive for Me (YoonKook) || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang