sweet moment II(chaesoo)🔞

10.4K 331 4
                                    

Masih flashback 🍃🍃🍃

Jisoo membawa tubuh rose yang sudah tak sadarkan diri ke motel yang berada di seberang club. Dirinya yang juga sedikit pusing akibat alkohol membuat ia tak mampu mencari teman gadis chipmunk itu diantara ratusan yang hadir di club tadi .

Setelah mendapatkan kamar, ia susah payah membawa tubuh rose ke kasur.

"Aaahhh... Dia berat juga ternyata" Keluhnya setelah berhasil menyimpan tubuh rose di kasur.

Dengan sisa kesadarannya, jisoo membuka sepatu sneakers rose lalu melemparnya ke sembarangan tempat. Ia juga membuka jaket rose dan juga jaket yang ia kenakan lalu berbaring di samping rose.

"Eughhhhh.. Panaaass.. " Rose menggeliat di kasur membuat jisoo sedikit kaget mendengar erangan geram rose yang terdengar seperti sebuah desahan

"Heeii.. Chipmunk ada apa? hmm.. "

Rose yang setengah sadar dan masih memejamkan matanya di buat merinding dengan suara deep voice jisoo. Ditambah lagi gadis disampingnya itu mencium ceruk lehernya.

Tiba-tiba saja bayangan ciuman panas antara jennie dan lisa terlintas di pikirannya membuat tubuhnya semakin memanas.

Rose tidak tau dirinya sadar atau tidak sadar intinya ia menyukai sentuhan jisoo.

saat ini, jisoo tengah mencium ceruk lehernya dengan lembut membawa dirinya melayang dalam sensasi yang menyenangkan.

Jisoo mengisap lehernya hingga berhasil membuat tanda kepemilikannya. Rose tak mempedulikan lagi, membiarkan gadis itu merangkak naik ditubuhnya .

"Aahhhhsssttt.... "

Rose meremas lembut rambut jisoo sesekali menekan kepala jisoo yang menjelajahi leher jenjangnya. Ia benar-benar tidak peduli lagi dengan siapa ia bercinta. Persetan dengan itu semua, sentuhan jisoo begitu nikmat.


Jisoo POV

Aku tidak peduli lagi jika kalian mengatakan aku ini gila atau apapun istilahnya. Aku memang dalam pengaruh alkohol tapi masih cukup sadar apa yang sedang aku lakukan saat ini.

Entah setan apa yang memasuki kedalam pikiranku, aku tak bisa mengendalikan hasrat ku saat ini meski aku sadar kalau lawan mainku kini sama seperti ku, seorang gadis.

Wajah gadis yang berpipi chipmunk itu memerah, aku tau ia juga kini terbakar dengan nafsu.

Setelah merasa puas menghujani lehernya aku berahli naik mencium bibir mungilnya.

Hmm,, bibirnya sangat manis ini akan menjadi candu ku. Aku mengabaikan bau alkohol yang menguar saat bertukar saliva dengannya. Desahan nikmat tertahan dari mulutnya membuat hasrat ku semakin memuncak.

Aku tak tahan lagi, aku ingin segera melampiaskan semuanya. Aku menghentikan ciuman panas ini begitu pasokan napas kami telah habis.

Kami saling berlomba mengambil udara dengan napas yang masih tersegal-segal.

Dengan lembut dan penuh kehati hatian aku menuntutnya duduk dan melepas pakainya satu persatu.

Aku menelan saliva ku dengan susah payah melihat lekuk tubuhnya begitu indah dipandang.

Ketika aku sibuk membuka seluruh pakaian ku, ia nampak malu. Jelas aku tau bahwa ini melukai harga dirinya. Maka dari itu dengan lembut aku merengkuhnya dengan dekapan hangat. Menyatukan tubuh yang tak terhalang dengan sehelai benang hingga merasakan kehangatan dengan sentuhan kulit masing-masing.

JENCHULICHAENG SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang