It's me now||cHAELISA

1K 106 16
                                    

Yuk biasakan vote dulu sebelum membaca 🙉




:
:





"Selamat pagi, Miss Manoban,"

"Anda terlihat baik hari ini, Miss..."

"Semoga harimu menyenangkan"

Lisa hanya mengangguk kecil tanpa ekspresi, sudah biasa baginya menerima sapaan serta pujian dari beberapa guru yang kebetulan berpapasan dengannya.

Lalisa Manoban,

Siapa di sekolah ini yang tidak mengenalnya? Dia adalah guru terpanas dan paling diminati oleh beberapa sekolah di Auckland. Tak hanya pintar, Dia juga memiliki postur tubuh tinggi, bahu lebar dan wajah yang dipahat indah oleh para dewa sehingga wanita itu bahkan sangat populer di kalangan murid maupun guru di sekolah lain.

Sepasang kaki Lisa melangkah ke ruang guru. Langkahnya mulai tampak cepat, semua orang tahu mengapa.

Itu karena-

"Miss Manoban!"

Sebuah suara keras bergema di sekolah. Lisa mendengus, ia pikir akan berhasil lolos tapi sayangnya itu tidak akan pernah terjadi.

Para murid disekitar sekolah mengabaikan suara itu. Mereka sudah terbiasa dengan suara keras itu setiap pagi.

"Berhenti berteriak, Rosanne Park" Kata Lisa menatap dingin. Gadis itu memiliki tinggi badan yang sama dengannya sehingga tidak perlu menunduk seperti yang selalu ia lakukan jika sedang bicara dengan orang pendek.

Roseanne Park atau Rose, si gadis yang kini tersenyum cerah setelah mendapat sapaan pagi dari Lisa. Wajahnya memerah saat dia melirik wanita dihadapannya.

Hampir semua orang di sekolah mengenalnya. Mengapa tidak? Dia adalah satu-satunya yang cukup berani untuk mendekati guru yang dingin dan galak itu.

Semua teman terdekatnya tahu kalau dia menyukai Lisa. Lebih tepatnya, sangat mencintainya.

Rose sendiri cantik. Dia memiliki kulit putih , bibir yang dapat dicium dan terakhir meski pemakan segala nya ia memiliki postur tubuh sempurna. Baik dari kalangan murid maupun guru wanita berkeinginan memiliki tubuh yang sama persis dengannya.

"Selamat pagi, Ms Manoban!" sapanya cerah.

Lisa menggeleng kepala sambil menghela napas. Dia berbalik lalu kembali berjalan untuk masuk ke dalam ruang guru dengan Rose mengikuti di belakangnya.

"Ada apa hari ini Rose?" Tanya Lisa bahkan tanpa melirik .

Rose nyengir sebelum mengeluarkan kotak makan berwarna kuning dari tas sekolahnya. Tanpa berpikir panjang, dia meletakkannya di meja Lisa.

"Aku memasak ini untukmu jadi kamu harus memakannya, tidak ada alasan" Rose melipat tangan di dada dan memanyunkan bibir setelah mengatakan itu.

Lisa berdeham dan mengalihkan perhatiannya dari Rose. "T-terima kasih"

Rose bersumpah bahwa suara dingin itu hampir membuatnya mati.

"Kau harus kembali ke kelas mu, Rose" Kata Lisa tegas. Dia berharap Rose pergi sekarang karena tidak ingin mengatakan sesuatu yang membuat gadis itu terluka seperti sebelumnya.

"Oh ya, aku pergi sekarang!" Rose menyahut dengan nada tinggi seperti biasa.

Lisa mengangguk lalu mengalihkan pandangannya ke meja siap untuk mengatur beberapa buku disana tetapi saat itu juga ia berhenti.

JENCHULICHAENG SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang