Baginya Matematika adalah separuh dari dirinya. Matematikalah yang membuat seorang Grey memiliki dua dunia. Dunia nyata dan dunia maya. Pada umumnya, kebanyakan orang menggunakan sosial media untuk mengekspos keseharian agar terlihat kekinian. Namun...
"Aku harap harapan yang kau berikan tidak berakhir pada kata angan" -Grey-
Pukul 22:00 Grey terbangun dari tidurnya. ya seperti biasa, ia sengaja tidur cepat agar saat ia bangun semua tugas sudah dikerjakan oleh teman-temannya.
Grey sudah merampungkan tugas matematika yang akan dikumpul esok hari. Tiba-tiba Grey ingat janji Taufan yang ingin mengajarinya materi pertidaksamaan linear.
Benar saja, chat dari Taufan sudah ia terima sejak 5 menit yang lalu.
Sebenarnya, setiap hari pukul 22:00 Grey selalu menuggu chat dari Taufan. Seperti perintahnya, sejak pertama kenal, Taufan memang sudah mengatakan jika hari kerja ia hanya luang pukul 22:00 .
Mirisnya, kadang Grey sampai tertidur di meja belajar dan memimpikan Taufan. Meski tak tahu visual Taufan seperti apa, Grey tetap bisa memimpikannya.
Jika boleh jujur, Grey memang sangat mengagumi Taufan. Entah mantra apa yang Taufan gunakan. Setiap bahasa yang Taufan katakan sangat menarik. Ia juga lucu, meskipun kadang sangat menyeramkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pukul 00:00 WIB, biasanya Taufan tidak lagi membalas pesan Grey. Seseorang yang sangat menjaga pola tidurnya.
Karena terlalu lama tertidur, Grey belum merasa kantuk. Ia memilih membuka Square.