4.Busted

5.2K 222 3
                                    

Malam ini,

Gw bakal menangin ini.

Gw diem-diem bawa lamborghini ke tempat janjian balap.

Ini jam jalan sepi, sekitar jam 12.

Gw berkendara sendirian di mobil ini sambil mendengar lagu-lagu pop.

Setelah beberapa menit, gw sampe di lajur panjang yang tidak dilewati siapapun.

Begitu gw sampe, para pemuda yang berkumpul bersorak-sorai, apalagi yang dari RisingSmartness.

Gw memarkirkan mobil gw disebelah mobil Ferrari kemudian turun.

Jalan ini lebar dengan lampu yang remang-remang. Yah...muat buat 5 mobil. Jalan yang sepi tapi halus ini bener-bener pas buat balap liar.

"Yo! Ray!", kata Alex menepuk bahu gw.

Kemudian kita high-five.

"Ayo kita temuin losers malam ini", katanya menggiring gw ke sekerumunan anak yang ga gw kenal, pasti anak sekolah lain.

"Hey Rico, Lauren, this is Ray. Our champion", kata Alex memperkenalkan gw ke Lauren dan Rico.

Lauren anak yang tinggi, kulitnya sawo matang. Di kedua sisi rambutnya ada ukiran berupa petir. Dia memakai jaket putih.

Rico anak yang berkacamata kotak bingkai hitam. Matanya terlihat tajam dan gw bisa liat tindikan di hidung dan di bibirnya. Dia berjaket hitam.

Gila 2 anak ini beda banget sama gw. Keliatan...liar

"Hello pretty boy, gw Lauren", kata Lauren menyalami gw.
"Rico", kata Rico kemudian sambil tersenyum.

"Wow jelas lu anak kaya di level yang beda ya", siul Lauren berjalan ke lamborghini gw.

"Hebat lu bisa dapet 1 dari 20. Jelas ini bukan bekas", kata Rico menyentuh carbon-fiber mobil itu.

"Boleh tolong nyalain? Gw pengen denger suaranya", pinta Rico.

"Oh, boleh", gw masuk ke mobil itu dan menekan tombol starter

Lamborghini itu langsung menderukan mesinnya, membuat orang-orang di sekitar terpukau dan riuh.

"That is smooth!", seru Rico.
"That is a crazy car...but! Are you a skilled driver?", tambah Lauren meremehkan gw, mengangkat dagunya sambil mendekati gw.

Gw mendengus,
"Tell me, what Walking Deads about?"
"You're stupid, it's about zombies"
"Oh ya? Mereka ngejerin apa?"
"Brains"
"Wow! Selamat! Lu aman"
"Huh? Kenapa?"
"Lu kan ga punya otak"

Semua yang denger menahan tawa denger gw ngehina racer dari sekolah lain.

"Apa yang bikin lu mikir itu hah? Tau apa lu soal gw?", tantang Lauren.
"Barusan lu nanya pemilik Centenario yang dateng buat balap. Itu kan bego. Lu kira gw dateng buat pamer mobil? Gw bukan lu"

Tunjuk gw ke mobil McLaren yang udah di rombak habis-habisan. Jelas performa balapnya berkurang.

"You're messing with the wrong person", ancamnya ke gw.
"Why? You're low"

Para penonton bersorak dan berteriak dengan kata-kata yang menurut gw bisa aja. Lauren langsung pergi ke mobilnya dengan kasar.

"Lu gila sih! Oh Damn ur crazy", seru Wilson ketawa-tawa. Alex memberikan jempol.

"Guys! Ayo mulai balapnya!", kata Ethan dari toa.

Semua penonton pada minggir

"Good luck", kata Rico masuk ke Ferrarinya setelah menepuk pundak gw.

He Is A Demon (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang