EMPAT

110 17 0
                                    

Gue lagi asik tiduran di kamar Kak Mingi, nungguin dia kerja tugas di meja belajar. Rasa damai karena tetring dari ponsel Kak Mingi tiba-tiba jadi berubah penasaran karena inget katanya Kak Mingi mau kasih tau rahasia pas di mobil tadi.

"Kak, katanya lo mau kasih tau rahasia."

"Ha? Kapan?" tanya Kak Mingi balik.

"Pura-pura lupa gue sleding lo dari sini," ancam gue.

"Coba sini kalau bisa," ledek Kak Mingi nantangin.

"Buruan ah, gue gak bisa tidur nyenyak nih kalau lo lupa."

Kak Mingi menggeret kursinya mendekat ke gue. "Gue ... abis kentut tadi pas lo baru masuk mobil," bisik dia.

Tanpa ragu gue tepok pipinya agak keras. "Udah gue duga ya jamet! Pas buka aja bau telor busuk, emang dasar!" celetuk gue.

Kak Mingi malah cekikikan sambil ngusap pipinya. "Tapi serius deh, tadi gue dikasih bekal misterius. Karena gue laper, yaudah gue makan."

"Tiati lo, diracunin baru tau rasa."

"Mana ada. Pasti yang ngasih fans gue."

"Dih, tampang kayak tempe goreng begini punya fans?!" ledek gue.

"Ett, jangan salah. Di sekolah gue ada yang namanya Mingilicous. Fans gue semua tuh anggotanya!" sombongnya dengan gaya sok keren.

"Katarak semua tuh yang ngefans sama lo. Pada gak tau aja di rumah kelakuan lo kayak bajing."

Kak Mingi mukanya kesel banget. Oke, ancang-ancang kabur. Tapi baru aja mau turun ranjang, udah dikejar duluan. Gue berusaha lari cepet banget ke kamar Kak Seonghwa dan langsung peluk Kak Seonghwa yang lagi tidur. Tentu aja Kak Seonghwa kaget setengah hidup.

"Kak Mingi jahaaaattt," adu gue.

"Fitnah sumpah, dia duluan yang—"

"Udah udah, katanya tadi ngerjain tugas. Sana balik lagi, kerjain tugasnya," tutur Kak Seonghwa.

Kak Mingi pergi setelah melihat wajah gue yang ngejekin dia. Huahahaha pasti kesel banget!

"Kak, Dira tidur sini aja ya?" tanya gue kepada Kak Seonghwa yang udah mejamin matanya lagi.

"Kamu tuh, kalau masuk kamar ngetok dulu kenapa. Jangan tengkar terus sama Mingi, nanti siapa yang mau anter jemput kamu sekolah?"

"Dih, sekarang giliran Dira yang dimarahin? Padahal kan Dira cuma bercanda." Ceritanya ngambek sambil cemberut.

"Denger enggak apa kata Kakak?" tanya Kak Seonghwa sekali lagi.

Gue mengangguk mengiyakan. Dengan posisi masih memeluk Kak Seonghwa, gue akhirnya tidur bareng Kak Seonghwa. Sebenernya antisipasi, takut tengah malem Kak Mingi balas dendam hehe.

*

"Widih! Udah rapi aja! Mau kemana?" tanya Kak Mingi yang lagi sender di ambang pintu.

"Mau kencan," jawab gue seadanya.

"Kencan? Enggak tuh. Kita mau nyari barang doang," sahut Kak Yunho yang entah kapan udah dateng. Anjing, malu banget!

"Lagian kepo mulu nih ikan teri," ucap gue ngeles sambil nunjuk Kak Mingi.

Kak Mingi noel lengan Kak Yunho, "Jangan mau kencan sama adek gue. Dia kalo tidur ngorok, kalo kentut sembarangan, ngupil tidak pada tempatnya, kalo nguap udah kayak kudanil."

"Yak terooosss! Teros aja jelekin gue! Masih gue dengerin ya, bentar lagi koleksi lo bakalan tinggal nama doang!" sahut gue dengan perasaan nahan kesel karena jaim sama Kak Yunho.

PRINCE OF MY CHILDHOOD - JUNG YUNHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang