TUJUH

88 20 4
                                    

"Balonnya tiup yang bener!" protes Wooyoung yang tau San dari tadi cuma main-main.

"Kuenya tadi mana?" tanya Kak Joong ke San.

"Tadi udah gue pesen, habis ini dateng kayaknya," jawab San.

Kak Yeosang ketawa kecil sambil dekorasi temboknya. Kak Seonghwa yang lihat itu spontan tanya, "Kenapa?"

Kak Yeosang geleng kepala, "Mingi udah bangkotan masih aja dirayain kayak bocah," jawab Kak Yeosang.

"Ya ... beginilah kalau punya temen. Seberapa dewasanya kamu, kadang masih diperlakukan kayak anak kecil," jelas Kak Seonghwa sambil nempel tulisan Happy Born Day.

*

"Kelarin deh, gue mau masuk mobil dulu," ucap Mingi.

Yunho menghela napas kemudian menunggu yang memanggil mendekat, "Kenapa?" tanya Yunho agak males..

"Kamu kemana aja? Kok aku chat gak dibales?" tanyanya dengan nada manja.

"Sibuk," jawab Yunho singkat.

"Kamu kenapa deh?"

"Sel, ini cuma ToD. Lo juga tau gue terpaksa nerima lo karena permainan bodoh itu."

"Perasaan gue ke lo gak main-main—"

"Gue gak punya perasaan sama lo," potong Yunho. Gadis itu akhirnya diem setelah denger jawaban Yunho. "Kalau gak ada yang penting, gue cabut dulu."

"Kelar? Apa masih ada episode selanjutnya?" tanya Mingi setelah Yunho masuk mobil.

"Gak tau. Toh cuma sekadar permainan, dianya aja yang baper," jawab Yunho.

"Dia udah baper sebelum ada permainan itu," tambah Mingi kemudian nyalain mesin mobil.

"Ngg, jadi beli robot?"

"Besok aja deh, gue capek," jawab Mingi kemudian langsung lajuin mobilnya.

*

Bunyi bel sukses buat kita semua rebutan nyuruh siapa buat buka pintu di luar. Ujungnya tetep aja gue yang ambil kuenya.

Semuanya berubah gaduh lagi waktu San dapet pesan kalau Kak Mingi sama Kak Yunho udah di jalan pulang. Teriakan nyuruh ini itu mulai sahut-sahutan di ruang tamu.

"Matiin lampunya!!" perintah Wooyoung menyuruh San saat suara mesin mobil mulai masuk ke dalam garasi.

Ruang tamu senyap banget kayak lagi UN. Tapi saat pintu garasi kebuka ...

"Selamat hari berojoooollll!!!!" seru semuanya.

Mingi yang baru masuk langsung kaget karena suaranya keras banget. Senyum di wajahnya akhirnya keluar lebar banget, sampai matanya tinggal segaris.

"Selamat ulang tahun kakaknya Dira!" seru gue sambil ngasih kue ulang tahun ke Kak Mingi.

"Waaaah, gue kira pada amnesia," ucap Kak Mingi terharu.

Setelah bikin permohonan dan tiup lilin, akhirnya kita semua makan-makan! San sama Wooyoung yang paling semangat.

"Nih, Dira kasih kado!" Gue memberikan kotak biru gambar pororo ke Kak Mingi.

"Eh, adek gue ngasih hadiah dong!" seru Kak Mingi kemudian bangkit memeluk gue.

"Nih gue juga ada, jangan peluk-peluk ya, gue masih doyan cewek," ucap San sambil ngasih kotak warna hijau.

"Isinya petasan lagi gue jitak lu," ancam Kak Mingi.

"Gak, paling pasir bangunan di daerah rumah gue," jawab San asal.

PRINCE OF MY CHILDHOOD - JUNG YUNHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang