"Mereka meninggalkanku, Hinata." gadis berambut merah muda itu berusaha menahan tangisnya saat ini.
"Sakura... "
"Hiks... Hiks... Hiks... HUAAA.... " gadis bernama Sakura itu menangis kuat kemudian menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya.
Gadis lainnya yang berambut ungu berusaha menenangkan gadis lain yang terlihat sangat hancur di sampingnya. Tangannya menepuk dan mengelus punggung Sakura yang naik turun tidak teratur.
"Kau sudah menangis selama 1 jam Sakura, kepalamu akan sakit."
Gadis itu menggeleng,"Sekarang aku yang menanggung semuanya Hinata, sewa rumah dan kebutuhan sehari-hariku dan bagaimana dengan kuliahku? "
"Mereka pasti kembali."
Gadis merah muda itu kembali menggeleng, "Mereka membawa semua pakaiannya, lemarinya bersih bahkan benda-benda berharga juga mereka bawa. Mereka memang berencana pergi. Mereka meninggalkanku."
Hinata memandang sendu pada sahabatnya itu, "Kau bisa tinggal bersamaku dan Naruto."
Sakura menatap Hinata dengan mata yang berbinar, "Benarkah? "
Anggukan dari Hinata membentuk senyuman di bibir Sakura, "Terima kasih, aku janji setelah aku menemukan pekerjaan aku akan pergi."
"Kau bisa tinggal selama yang kau mau."
Sakura memeluk sahabat ungunya itu erat, apa jadinya hidupnya tanpa Hinata.
"Kurasa Naruto juga tidak akan keberatan, aku butuh teman kau tahu, dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. "
Sakura mengangguk, dalam hati ia bertekad untuk segera menemukan pekerjaan baru. Tentu ia tidak mau menjadi beban bagi keluarga kecil yang baru menikah seperti Hinata dan Naruto.
.
.
.
Sakura mengemas pakaiannya, maniknya menatap sendu pada ruangan kamarnya. Dia tidak habis pikir, kenapa ayah dan ibunya meninggalkannya. Sebelumnya semua baik-baik saja saat ia berangkat kuliah tadi pagi namun semua berubah. Saat dia sampai ke rumah dia tidak menemukan kedua orang tuanya. Pertama, dia berpikir mungkin kedua orang tuanya pergi ke suatu tempat dan akan segera kembali. Namun, lemari yang kosong mneyadarkannya bahwa keluarganya tidak akan kembali.Sakura menghela napas kemudia mengangkat koper berisi pakaiannya, dia akan tinggal di rumah Hinata tentu saja untuk sementara sampai ia menemukan sebuah pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Dia sangat beruntung memiliki sahabat seperti Hinata, wanita berumur 25 tahun itu sungguh baik padanya. Hinata adalah senior sakura di kampus, wanita itu telah menyelesaikan kuliahnya dan menikah dengan pria yang telah menjadi pacarnya selama 3 tahun. Sakura menjadi akrab dengan Hinata karena mereka merasa memiliki karakter yang sama dan sakura juga adalah tipe yang sangat mudah bergaul.
Naruto adalah pria yang baik, dia juga mengenal Sakura. Pria yang memiliki rambut pirang dan senyum manis itu sangat ramah dan tipe orang yang sama dengan Sakura. Hal itu juga menjadi salah satu alasan mereka berdua menjadi akrab.
Sakura menyeret koper besar itu keluar dari rumahnya. Gadis itu tersenyum mendapati mobil hitam yang telah menunggu di depan rumahnya. Lambaian tangan Naruto ia balas sambil berjalan ke arah mobil Naruto.
"Hey, sudah siap? "
Sakura mengangguk setelah memasukkan kopernya ke bagasi mobil dibantu oleh Naruto tentunya.
"Ayo berangkat."
Mobil itu melaju membelah jalanan yang agak sibuk karena ini sudah mendekati waktu bagi para pekerja untuk kembali ke kediaman masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFEE √
Romance(2) *End* A sasusaku fanfiction 18+ Sakura dijual kedua orang tuanya kepada seorang bos mafia terbesar di jepang untuk melunasi utang mereka. Sasuke uchiha, bos mafia yang kejam dan tidak punya hati, berencana untuk menjual sakura sebagai pelacur...