"Itu adalah perintahku. Benar, akulah yang meminta kedua orang tuamu untuk menjualmu padaku. Aku bilang akan membunuhmu jika mereka tidak menjual dirimu padaku."
"..........."
"Mereka mencintaimu."
"............"
"BRENGSEK!!! "
Sakura mencakar punggung pria yang tengah mendekapnya itu. Sang pria hanya terdiam sambil mengeratkan pelukannya.
"Kau iblis bangsat! Keterlauan! Berani sekali kau!"
Suara Sakura sebenarnya sudah agak serak karena tidak hentinya menangis, meraung dan berteriak. Dia benar-benar ingin membunuh orang gila ini.
Padahal sudah lama dia tidak bertemu dengan orang tuanya. Awalnya Sakura sangat kecewa saat mendapati wajah kedua orang tuanya pada saat pernikahannya. Dia tidak habis pikir bagaimana bisa kedua orang itu tanpa tahu malu menampakkan wajah didepannya setelah apa yang mereka lakukan. Menjual dirinya pada iblis seperti Uchiha Sasuke, demi setumpuk uang dan kebebasan.
Namun sekarang, apa yang bisa Sakura lakukan? Ayahnya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Bahkan Sakura belum sempat marah, belum sempat menangis dan belum sempat memeluknya. Apakah dunia sedang bercanda padanya? Kalau benar, candaanmu sungguh tak lucu wahai semesta.
Disinilah dia sekarang. Mengumpat, menangis dan berteriak di dekapan iblis jahat ini. Padahal dirinya tengah hamil saat ini. Hal ini pasti akan berpengaruh pada kandungannya bukan?
Sakura tahu bukan Sasuke yang membunuh ayahnya. Tetapi, pria itulah penyebabnya. Karena pria itulah hal ini semua terjadi dan sekarang dia membual tentang cinta? Mari kita tertawa.
Jika saja orang tua Sakura tidak punya hutang pada makhluk ini. Jika saja Sakura tidak menerima pekerjaan itu, atau jika saja bisa bersikap sopan saat itu. Jika saja waktu dapat diputar, Sakura rela mencium kaki Uchiha Sasuke. Jika saja.
Gerakan cakaran Sakura berhenti. Bahunya yang tadi menegang perlahan mulai melemas. Kepalanya bersandar pada dada bidang milik Sasuke. Isakan masih terdengar dari mulut Sakura.
Keheningan melanda. Sakura mengangkat wajahnya menatap tepat di mata hitam Sasuke.
"Bolehkah aku meminta sesuatu padamu?"
Manik Sasuke agak membesar saat mendengar ucapan wanita itu. Namun ia mengangguk juga.
"Ya."
Sakura memejamkan matanya yang memerah dan masih mengeluarkan air mata.
"Tolong bunuh saja aku."
•••
"Bodoh! Kenapa kau tidak bisa menjalankan tugas mudah seperti itu hah?!"
Pria dengan setelan hitam itu berteriak murka tepat di depan wajah pria lain yang nampak menunduk ketakutan.
"Maaf Tuan, tapi ayah wanita itu tiba-tiba muncul."
"Diam!", Pria itu memijat keningnya yang berkerut dalam. Ini menjengkelkan.
"Keluar sekarang atau bola matamu yang kukeluarkan."
Pria yang menunduk tadi membungkuk dalam sebelum bergegas keluar dari ruangan megah tersebut.
Setelah pria tadi keluar, suara langkah kaki terdengar mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFEE √
Romance(2) *End* A sasusaku fanfiction 18+ Sakura dijual kedua orang tuanya kepada seorang bos mafia terbesar di jepang untuk melunasi utang mereka. Sasuke uchiha, bos mafia yang kejam dan tidak punya hati, berencana untuk menjual sakura sebagai pelacur...