Beberapa hari belakangan ini, sasuke serasa di teror oleh Itachi yang selalu membicarakan Sakura setelah pembicaraan formal mereka. Setiap saat kakaknya itu selalu menyempatkan diri untuk membicarakan Sakura, sakura dan sakura dan itu sangat mengganggu Sasuke. Meskipun dia sudah menyuruh Itachi untuk diam, namun pria itu selalu menyelipkan Sakura di setiap pembicaraan mereka dan sasuke harus berusaha menahan dirinya supaya tidak memukul wajah kakaknya itu.
Sasuke tidak tahu kenapa dia berhenti di tangga saat maniknya menatap sakura yang sedang berbincang dan tertawa bersama Yuki.
Sasuke tidak tahu kenapa dia meminta Sakura untuk membuatkan kopi untuknya sebanyak 4 kali sehari, padahal sebelumnya dia hanya meminum cairan hitam itu 2 kali sehari.
Sasuke juga tidak tahu kenapa dia merasa bahwa perlakuannya tidak benar saat dia melakukan hubungan badan dengan sakura.
Sasuke tidak tahu kenapa dia selalu mengikuti kemanapun gadis itu pergi, meskipun dia tahu sakura tetap berada di dalam Mansionnya.
Sasuke tidak ingin sakura mempengaruhi pikirannya, tidak sama sekali. Tetapi gadis itu selalu berkeliaran di kepalanya dan Sasuke tidak suka itu.
"Melamun? "
Sasuke menatap Itachi yang kini berdiri di sampingnya, "Ayo pergi"
Sakura dan Yuki membeku di tempatnya berdiri saat kedua Uchiha bersaudara itu menuruni tangga. Sakura menundukkan kepalanya dalam saat Sasuke berjalan melewati mereka berdua. Gadis itu agak terkejut, pria itu tidak berteriak kepadanya.
"Kami akan makan malam disini"
Yuki mengangguk dan segera menarik tangan sakura menuju dapur.
Sakura ingat saat dia mengantar kopi pagi ini untuk sasuke dia bisa melihat sesuatu di mata pria itu. Sesuatu yang lain yang tidak bisa Sakura gambarkan. Sebuah emosi lain yang tidak pernah sakura lihat sebelumnya di mata pria itu. Selama ini di mata pria itu yang ada hanyalah intimidasi mengerikan dan membuat sakura merasa tidak kuat jika menatap manik hitam itu terlalu lama.
Sakura menggelengkan kepalanya. Apapun yang ada di mata pria itu sama sekali bukan urusannya. Dia tidak peduli jenis emosi apa yang ada di mata pria itu. Ayolah, dia tidak punya hati dan sudah mati rasa. Mengingat perlakukan pria itu padanya membuat kebencian yang Sakura pupuk di hatinya semakin tumbuh. Tanpa sadar dia menggenggam roti di tangannya hingga hancur.
"Sakura kau menghancurkan rotinya"
Sakura menutup matanya sebentar lalu membukanya kembali dan minta maaf pada Yuki.
Mereka kembali melanjutkan pekerjaan mereka untuk menyiapkan makan malam Uchiha bersaudara itu.
•••
Sakura sedang melipat pakaiannya saat sebuah ketukan di pintu kamarnya terdengar, "Kau tidak perlu mengetuk Yuki, masuk saja"
Sakura kembali melanjutkan kegiatannya, namun suara ketukan pintu itu kembali terdengar, "Yuki... "
Gadis merah muda itu berjalan menuju pintu lalu membuka pintu, "Kubilang mas___Tuan uchiha! " Sakura membelalak menatap sosok Itachi yang berdiri di depannya dengan senyum kecil di wajahnya.
"Apa aku mengganggu? "
Sakura langsung menggeleng, "Tidak sama sekali Tuan"
Itachi menatap Sakura lembut, "Panggil saja Kakak, aku kurang nyaman dengan panggilan itu"
Sakura melongo menatap Itachi. Kenapa Sasuke tidak seperti kakaknya? Apa benar mereka bersaudara?
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFEE √
Romance(2) *End* A sasusaku fanfiction 18+ Sakura dijual kedua orang tuanya kepada seorang bos mafia terbesar di jepang untuk melunasi utang mereka. Sasuke uchiha, bos mafia yang kejam dan tidak punya hati, berencana untuk menjual sakura sebagai pelacur...